๐๐ฅ๐๐ก: ๐๐ ๐๐ฆ ๐๐๐ฆ๐ฎ๐ง๐ ๐ค๐๐ฌ ๐๐ฎ๐๐๐ก
Seringkali kita mendengar masyarakat Betawi menyebut istilah Ki Benen untuk menggambarkan bahwa kejadian tersebut telah berlangsung lama. Namun sedikit orang yang mengerti siapa sesungguhnya Ki Benen yang dimaksud. Nama orang kah, atau hanya sekadar istilah semata.
Dalam berbagai kesempatan sy menghadiri acara2 diskusi tentang Kebudayaan Betawi baik yg digelar Pemerintah Pusat maupun Daerah serta Lembaga2 Kebudayaan terkait, namun tak satupun sumber yg bisa mengurai atau menjelaskan dengan rinci tentang asal muasal kosa kata tersebut.
Hal ini tentu sangat beralasan karena di samping istilah Ki Benen tersebut sudah ada sejak jaman periode awal orang Betawi, para penulis2 sejarah pun tak perna mengangkat literatur kosa kata itu secara komperhensif. Satu2nya sumber yang bisa saya dapatkan hanyalah melalui tutur masyarkat Betawi yg kerap menghadirkan istilah tersebut bila mana ingin menggambarkan kejadian masa lampau.
Harus diakui memang Orang Betawi tak memiliki folklor tentang cerita nenek moyangnya, tapi setidaknya mitologi2 nenek moyang Orang Betawi mengakar kuat sampai ke cucu dan keturunannya dari masa ke masa. Sehingga tak heran jika banyak sumber2 cerita rakyat Orang Betawi diperoleh dari tutur yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi sebelumnya sampai masuknya orang2 Asia Barat ke Bumi Betawi.
Dalam sebuah Bedah Buku: Potret Budaya Manusia Betawi, Karya Ridwan Saidih yg di gelar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Kebudayaan Betawi, 11 Februari 2011 silam, Ridwan Saidih memaparkan bahwa istilah Ki Benen yg kerap digunakan masyarakat Betawi adalah merupakan sosok generasi awal orang Betawi yg berasal dari daerah Kampung Utan, Ciputat. Bahkan menurutnya istilah Ki Benen sudah ada sejak 1000 tahun sebelum masehi sebelum orang2 Polynesia menginjakkan kakinya di Jawa. Meski tak dapat merincinya dengan lengkapย asal muasalnya, tapi setidaknya Budayawan Senior yg kontrovesial ini telah berani mengangkat ke permukaan istilah Ki Benen yg belum perna dilakukan Sejarawan2 sebelumnya. Setidaknya hal ini membuka ruang yg seluas2nya bagi para peneliti sejarah pemula untuk mengkaji lebih jauh sejarah asal muasal istilah Ki Benen tersebut.
Dikarenakan minimnya sumber tertulis dan sumber2 literatur sejarah lainnya mengenai kosa kata Ki Benen ini, maka saya harus merangkul data dari jaman sisik melik sampai keluarga rerompogan hingga krajan yang perna hadir di tanah Betawi. Tentunya dengan komperatif data yang hati-hati.
Jika mendengar istilah Ki Benen yg sudah ada sejak periode awal Orang Betawi, makaย ย istilah Ki Benen bagi orang Betawi telah hadir sejak jaman ‘pra-aksara’ atau ‘nirlekha’. Namun untuk masuk lebih jauh berkaitan dengan jaman nirlekha ini dimana belum adanya tulisan saat itu, butuh usaha ekstra keras untuk mempelajari pola hidup pada masa itu. Maka untuk mempelajari kehidupan pada masa pra-aksara ini butuh bantuan dari berbagai cabang ilmu seperti Arkeologi dan Antropologi. Jika Arkeologi yang ditemukan pada Situs Batu Jaya, Krawang tak dapat mengungkap asal muasal periode awal Orang Betawi yg merupakan mukimin bangsa Nusa Kalapa, maka pendekatan ilmu Antropologi (ilmu peradaban manusia) sepertinya lebih mendekatkan pada kajian kosa kata Ki Benen dengan didukung oleh ciri morfologi bahasa Betawi Kono. Karena itu bagi masyarakat Betawi Purba seperti yg tuturkan Ridwan Saidih tidak mementingkan nama, tetapi menggunakannya sebagai istilah dan fungsi. Seperti untuk menggambarkan kejadian masa lalu maka mereka menyebutnya dengan kosa kata Ki Benen.
Kata Ki Benen sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Maori yg merupakan rumpun bahasa Melayu Austronesia yg berasal dari suku purba Selandia Baru dan merupakan subrumpun Oseanik yang penyebarannya mencakup wilayah Asia Tenggara seperti Malesya, Philipina, Thailand, Laos, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, kepulauan Nusa Tenggara sampai ke Tanah Betawi. (โMuhajir. Morfologi Dialek Jakarta,โafikasi dan reduplikasi. 1984.)
Jika berangkat dari asal muasal bahasa Maori yg menjadi cikal bakal bahasa Betawi Purba maka kata Ki Benen sendiri berasal dari kosa kata Maori yg berarti: ‘beneen’ atau ‘baik/bermanfaat’. Dan peruntukannya bukan pada individu pribadi. Melainkan sebuah komunitas masyarakat luas.
Sementara pemaknaannya menjadi individu karena adanya tambahan kata ‘Ki’ pada awalan kata ‘Benen’ yg merupakan singkatan dari kata ‘Kai’ atau ‘Orang Tua’ jika masyarakat Betawi Modern ingin menyebutkan seseorang yg dituakan. Di samping kata ‘Ki’ juga berasal dari kosa kata Maori yakni ‘Kai’ yang berarti ‘laut’.
Jika ditarik kesimpulan dari mana asal usul kata Ki Benen, maka dapat kita simpulkan kata ‘Ki Benen’ kemungkinan berasal dari kosa kata Betawi Purba yang memiliki makna: Orang Betawi pertama yang bermukim di wilayah pesisir pantai Nusa Kelapa dan membentuk sebuah komunitas awal yang bermanfaat bagi banyak orang. Untuk itulah mengapa Orang Betawi jika ingin menyebutkan sesuatu yang telah lampau seringkali menyebutnya dengan istilah jaman Ki Benen, yang berarti sesuatu yg tidak dapat dijangkau dengan hitungan hari bulan dan tahun. **
Wallahu a’lam bishawab, Semoga Manfaat.
Padepokan Roemah Boemi Pamoelang, 16 Juli 2022. ***
Opini Anda