POSOLINE.COM- Sejumlah petani sawah di wilayah Kecamatan Poso Pesisir bersaudara Kabupaten Poso, kini mengeluh pasalnya hasil panen harus bertumpuk karena belum laku terjual.
Arfah ketua kelompok tani Poso Pesisir mengatakan, panen beras petani tidak terjual diakibatkan pembeli dari wilayah Sulawesi Utara, Manado tidak lagi membeli hasil panen di wilayah Poso Pesisir.
“Kalau biasanya kan dari Manado yang beli di sini, tapi sekarang sudah tidak lagi informasi pembeli yang dari Manado malah mengambil hasil panen beras di Kabupaten Parigi,” ungkap Arfah mengeluh.
Keluhan petani lain disampaikan oleh Muhdin, kata dia sudah hampir 3 bulan hasil panen beras tidak tersalurkan ke pembeli. Dikarenakan langganan pembeli dari kota Manado tidak lagi membeli hasil panen mereka, sehingga petani bingung harus menjual kemana hasil panen beras.
“Kami tidak tahu mau menyampaikan ini kemana lagi, sementara kami harus lagi untuk mulai turun mengolah lahan pertanian lagi. Kondisi ini kami tidak memiliki modal karena modal kami dari hasil penjualan,” keluhnya.
Bahkan para petani sawah di Poso Pesisir tidak hanya mengeluhkan biaya modal untuk tanam, namun juga mengeluhkan tak punya uang untuk membiayai hidup keluarga mereka setiap harinya.
Sementara terkait hal itu, salah satu anggota DPRD Poso dari Partai Golkar, Ma’mur Lapido mengatakan, pihaknya akan berusaha menyelesaikan problem yang dialami warga Poso Peisisir. Terutama meminta pemerintah Kabupaten Poso bisa mencari solusi masalah tersebut.
“Kami dari dewan akan mendorong dan meminta kepada pemda agar bisa menyelesaikan masyarakat petani sawah terkait hasil panen sawah mereka yang belum dapat terjual yang jumlahnya sangat besar demi kelangsungan hidup masyarakat petani,” ucapnya usai menemui petani sawah Poso Pesisir, Minggu 14/03/2021.
Rencananya kata Ma’mur jika permasalahan ini belum mendapat titik terang, DPRD Poso akan memanggil Pemda Poso dan pihak Buloh serta pihak lainyya untuk membantu menyelesaikan permasalahan petani sawah, karena hal itu berhubungan dengan kondisi ekonomi warganya di Poso Pesisir.
Menurutnya, dari data hasil penyampaian masyarakat, kurang lebih dari 4000 ton beras di beberapa desa di wilayah Kecamatan Poso Pesisir yang sama sekali hasil panen beras warga tidak terjual.
“Saat saya turun lapangan petani mengeluh ada 4000 ton beras hanya tersimpan tidak terjual, Bulog dan Pemda harus kita sama-sama kita selesaikan masalah ini secepatnya,” tegas Ma’mur.
Untuk itu politisi dari Partai Golkar berharap kepada, perlu duduk bersama membicarakan keluhan para petani sawah di Wilayah Poso Pesisir Bersaudara, untuk jangka panjang. SON.
Opini Anda