POSO– Belum maksimalnya penyerapan beras petani lokal oleh Badan Urusan Logistik Bulog Sub Divre wilayah Poso disebabkan sejumlah faktor, mulai dari Harga Pembelian Pemerintah atau HPP yang tidak sesuai dengan keinginan Petani, disisi lain juga terbentur pada kualitas beras lokal yang masih jauh dari harapan sesuai Inpres tahun 2015 terkait ketentuan dalam pemasukan beras ke Bulog.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Urusan Logistik BULOG Sub Divre Poso Deni Narde, SP. MP soal belum terakomodirnya serapan beras petani lokal.
Deni menjelaskan, kondisi saat ini harga tingkat petani di Poso lebih mahal dari HPP bulog, saat ini ditetapkan 11 ribu Per Kg, sementara medium beras dipenggilingan harga12 ribu.
“Kecuali Bulog beli dalam kondisi beras premium, namun pangsa pasar untuk premium masih kurang dan terbatas. Memang kondisi saat ini sedang panen, tapi harga beras Rp 12 ribu di penggilingan, sedangkan HPP ditetapkan Rp 11 ribu,” jelas Deni, ditemui Kamis (26/09-24).
DIa mengatakan, beberapa kali panen di wilayah Pamona bersaudara dan wilayah pesisir, namun hanya untuk konsumsi masyarakat meskipun pernah juga Bulog Poso membeli 5 ton.
Katanya, hanya untuk kebutuhan permintaan pasar khususnya beras premium.Kendati tidak bisa melakukan pengadaan gabah/beras dari petani, Bulog Poso kata Deni Β memastikan bahwa stok beras medium aman karena Bulog punya beras cadangan pemerintah. MS
Opini Anda