POSOLINE.COM- Para Pelaku Perjalanan yang masuk wilayah kota Palu tetap harus membawa hasil uji rapid test yang menyatakan non-reaktif dari daerah asal keberangkatannya.
Ini dilakukan karena tercatat sekitar ribuan orang tiap hari masuk ke wilayah kota Palu dari enam pintu masuk kota Palu.
Menurut Wali kota Palu, Drs. Hidayat, M,Si rapid test yang disiapkan Pemerintah kota Palu saat ini 6.700, sebagian sudah terpakai dan sekarang tinggal 3.026 rapid test.
“Kalau kita rapid test semua orang yang masuk wilayah kota Palu, hanya dalam dua hari sudah selesai rapid test kita,” ungkapnya pada Selasa, 9 Juni 2020.
Wali kota menyatakan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah kota Palu semata-mata untuk melindungi keselamatan seluruh masyarakat kota Palu.
Karena fakta di lapangan, katanya didapatkan yang dirawat di Pondok Perawatan OTG dan ODP Asrama Haji yang reaktif hasil rapid testnya ada 34 orang ditambah dua orang di RSUD Anutapura, dan lima orang belum bisa tertampung.
“Sehingga dengan segala hormat dan segala ketulusan, mohon seluruh masyarakat yang mau masuk wilayah kota Palu harus memperlihatkan hasil rapid test dari daerah asal. Kalau tidak menggunakan itu, mohon maaf jangan lagi masuk wilayah kota Palu,” tegasnya.
Wali kota berharap dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19 ini masyarakat dan Pemerintah kota Palu bersama-sama mengatasi penyebaran Covid-19.
“Jangan kita saling menyalahkan, memfitnah, dan menghujat. Kita harus bersama-sama menyatukan hati dan kebijakan kita,” lanjut Wali kota.
Ancaman-ancaman dari daerah terpapar Covid-19, katanya harus diwaspadai, tetap menggunakan masker dan mengikuti semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
“Takut dan khawatir adalah manusiawi, tetapi kekhawatiran yang sangat berlebihan itu sangat beresiko terhadap daya tahan tubuh kita,” tandasnya. (**)
Peliput: Imron, Hendra, dan Kabag – Humas dan Protokol Setda kota Palu
Opini Anda