𝐌𝐎𝐑𝐔𝐓- Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara ( Morut) H. Djira K. S.Pd, M.Pd lewat kegiatan rembuk stunting, meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bekerja berupaya pencegahan serta percepatan penurunan Stunting.
Wabup H Djira yang juga selaku Ketua TPPS membuka kegiatan Rembuk Stunting yang dilaksanakan di Ruang Tepotowoa Bappelitbangda, Senin (26/06/2023).
Rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara Perangkat Daerah penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil analisis situasi (ansit) dan rancangan Rencana Kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan di kabupaten dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang dilaksanakan dalam upaya penurunan stunting di lokasi fokus Stunting (Lokus Stunting).
Memimpin rembuk, Wabup mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen baik para Nakes, Tim Pendamping Keluarga sampai dengan pemerintah tingkat Desa yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam aksi percepatan penurunan Stunting.
Wabup yang didampingi oleh Kepala Bappelitbangda Gerzom Tandi ST, M.Eng dan Kepala Dinas P2KBP3AD yang diwakili oleh Habrin, SP berharap komitmen Pemerintah Daerah dan OPD terkait untuk program/kegiatan penurunan stunting dapat dilaksanakan dengan baik dan berbagai realisasi kegiatan yang disusun melalui penganggaran pada masing-masing OPD terkait.
“Urusan Stunting adalah urusan kita bersama yang berkaitan dengan masa depan generasi muda di Kabupaten Morowali Utara,” ungkapnya.
Dalam Rembuk Stunting tercatat ada 22 Desa yang memiliki angka Prevalensi Stunting diatas 18% serta 16 Desa dengan jumlah Balita Stunting lebih dari 10. Dari 22 Desa ini nantinya akan ditentukan Desa mana yang menjadi Lokus Stunting tahun 2023.
Berbagai inovasi telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting. Inovasi tersebut antara lain Program Morut Gempar (Gemar Mamanfaatkan Pekarangan), Pajeko (Pengembangan Jenis Komoditi) Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) yang diintervensi oleh Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan, Program Genre (Generasi Berencana) yang diintervensi oleh Dinas P2KBP3AD serta Program Sabit (Satu Lahir Lima Terbit) yang diintervensi oleh Disdukcapil.
Inovasi ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka Stunting di Kabupaten Morowali Utara.
Rembuk Stunting ditutup dengan penandatanganan Komitmen Bersama yang dilakukan oleh Wabup Djira selaku Ketua TPPS dan dilanjutkan dengan seluruh OPD serta pihak yang masuk dalam TPPS Kabupaten Morowali Utara.
(Media Kominfo Morut)
Opini Anda