POSOLINE.COM- Ketua Biro Politik dan Pemenangan Pemilu Partai Gerinda Sulawesi Tengah, Imam Safaad memilih mundur. Tentu hal ini dilakukan dengan pertimbangkan dengan matang melalui perenungan yang cukup lama.
“Saya memutuskan mengambil sikap berbeda, mundur dari Partai Gerindra, sebagai konsekuensi logis dan moral dari pilihan politik saya, mendukung H. Rusdy Mastura sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada 2020, yang notabene tidak diusung oleh Partai dimana saya dibesarkan,” jelasnya Imam Safaad, melalui release terbuka melalui pernyataan sikap.
Diyakininya, politik adalah sebuah pilihan, tak lepas dari kedewasaan berpolitik sepanjang karir di dunia politik. Tentunya, bukan sekedar garis kepentingan semata, melainkan kebajikan tertentu dalam sekian banyak indikator penilaian yang kita gunakan.
“Bagi saya, pilihan dalam politik sangat ditentukan oleh sudut pandang yang otonom, merdeka, dan objektif,” kata Imam.
Sementara menyikapi momentum pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Tengah yang akan berlangsung pada Desember 2020, menurutnya, harus menyatakan sikap yang berbeda diantara para senior, sahabat, dan kolega lama di partai yang telah berkontribusi membesarkan saya dalam dunia politik.
Memang begitulah adanya, politik tak selalu membuat kita harus sejalan mencapai tujuan tak harus satu gerbong satu irama mencapai tujuan. Perbedaan pandangan itulah yang menjadi keniscayaan demokrasi.
Tetapi demikianlah realitas politik membawa kita pada satu khazanah perbedaan pandangan politik.
Namun katanya, ini tak bisa pungkiri, tak menyembunyikan figur Longki Djanggola sampai kapan pun akan tetap jadi guru politik yang paripurna sepanjang karir saya.
Keputusan politik ini saya ambil dengan penuh kesadaran lahir bathin, agar menjadi pelajaran bagi diri saya sendiri sebagai pertanggungjawaban politik. ***
Opini Anda