Dalam berbagai tulisan sudah sering saya sampaikan untuk memahami struktur sosial masyarakat Poso, setidaknya sampai dengan akhir abad 19 maka kita harus memahami terlebih dahulu agama suku to Pamona yang lazim dikenal Molamoa.
Kalau kita memahami agama molamoa, maka kita akan mengenali apa perbedaan Mokole, kabose, Tau Madago hingga Watua.
Mari kita cermati agama suku pamona dan hubungannya dengan struktru sosial masyarakat Pamona.
Pertama, Masyarakat Pamona mengenai ada Tiga Dunia. Dunia Atas.. dunia saat hidup dan dunia bawah tanah (dunia orang mati).
Ketika orang meninggal, arwahnya tidak langsung naik ke dunia atas (surga) tetapi masuk terlebih dahulu ke dunia orang mati (dunia bawah)… dan arwahnya baru akan bisa ke surga ketika dilakukan MOtengke atau Mogave (Pesta Besar) untuk pemakaman kedua kalinya.
Itulah sebabnya To Pamona wajib melakukan Motengke agar orang tuanya masuk ke surga (dunia atas)
Kedua, dalam kehidupan sehari-hari orang Pamona selalu dipimpin oleh spirit atau roh leluhur. baik saat kelahiran, kematian, peperangan maupun bercocok tanam.
dalam satu rumpun keluarag yang disana banyak tau madago, terpilihlah satu orang yang disebut kabose yang memiliki keahlian mampu bercakap cakap dengan arwah leluhur.
tidak semua orang mampu memiliki karunia untuk menjadi kabose ini. karena arwah leluhur tidak akan mau bercakap cakap dengan seseorang yang bukan turunannya.
Jadi dalam konteks itulah seorang Kabose lahir menjadi pemimpin diantara keluarga besarnya sebagai penghubung antara orang yang masih hidup dengan leluhur yang hidup di dunia atas. berkat turun dari para leluhur.
Jadi lazim saat itu di dalam satu cesa terdapat seorang kabose atau beberapa kabose yang mewakili keluarga besarnya untuk berhubungan dengan arwah leluhur.
Diatas semua itu, terdapat spirit atau arwah wilayah yang merupakan penguasa atas semua wilayah yang ada termasuk gabungan dari beberapa desa.
Orang yang terpilih untuk mewakili masyarakat disuatu wilayah itulah yang disebut Mokole atau Raja dalam terminologi barat.
Sang Mokole adalah dia yang membawa aspirasi masyarakat yang hidup disuatu wilayah kepada leluhur mereka diatas langit. dan hanya kepada satu orang itulah, sang Mokole leluhur memberikan petunjuk petunjuk kepada manusia yang hidup di bumi.
Dan Pada satu masa setelah era Datu Rombenunu di Pamona. Mokole itu adalah berasal dari Lamoesa. Mokole Lamoesa. Dia yang membawahi seluruh daratan tana Poso.
Sampai kemudian kekuasaan Lamoesa tergerus oleh Onda’e yang memisahkan diri dan pemimpinnya disebut Mokole Onda’e.
Begitulah struktur sosial masyarakat Pamona saat itu dimana seorang Mokole disokong oleh para kabosenya. dan para kabose merupakan seorang kepala keluarga dari banyat tau madago. dan tau madago yang diskong oleh para Watua. (Sum : KHTP Pramaartha Pode)
Opini Anda