𝗣𝗢𝗦𝗢𝗟𝗜𝗡𝗘.𝗖𝗢𝗠- Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli lingkungan khususnya bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Minamas Plantation kembali mengadakan sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat pengendalian Karhutla.
Kali ini kegiatan dilakukan di
Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah 11 Oktober 2022, melalui anak perusahaannya PT Tamaco Graha Krida (PT TGK) dengan melibatkan sebanyak 100 orang yang merupakan gabungan dari masyarakat setempat.
Melalui program ini, masyarakat nantinya diharapkan dapat membantu pemadaman apabila terjadi Karhutla di daerah sekitarnya, serta dapat menjalankan tata cara pelaporan ke Satuan Tugas (Satgas) jika Karhutla terjadi di sekitar lingkungan masing-masing.
Regional CEO Minamas Plantation, Krishna Moorthy R mengatakan, kami
berkomitmen dalam sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat karena kami menyadari bahwa masyarakat sekitar memegang peran penting dalam perlindungan lingkungan.
Selain itu kata Krishna,dengan melibatkan masyarakat untuk membantu upaya mitigasi Karhutla merupakan salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak Karhutla, serta membiasakan masyarakat untuk tanggap dan sigap terhadap bahaya kebakaran di lingkungannya.
“Sehingga, melalui pelatihan ini diharapkan kami bersama-sama masyarakat sekitar, kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dan institusi lain di lapangan dapat mencegah serta menangani karhutla,” katanya.
Selain itu, hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kabupaten Morowali Farly Apris Tibesi, SE mengungkapkan, sangat mengapresiasi sekali apa yang dilakukan oleh Minamas Plantation yang berinisiatif melaksanakan sosialisasi dan pelatihan dengan menyasar masyarakat sekitar.
“Melalui pelatihan ini kami dapat mengajak lebih banyak lagi elemen
masyarakat agar bersama-sama membangun kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya hak dan kewajiban dalam mencegah Karhutla,” ungkapnya.
Oleh karena itu,pihaknya mengajak bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya kita bangun bersama sinergitas untuk menjaga alam agar tidak terjadi karhutla. Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola sumber daya alam, pada konteks ini jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.
Sebelumnya, Minamas Plantation melalui anak usahanya PT Kridatama Lancar (PT KLR), PT Teguh Sempurna (PT TSA) dan PT Indotruba Tengah (PT ITH) juga telah mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang Karhutla bagi 140 orang gabungan masyarakat di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Kemudian di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat melalui PT. Sedjahtera Indo Agro (PT SIA) juga melakukan kegiatan yang sama dengan melibatkan sebanyak 150 orang gabungan masyarakat setempat.
Di bidang penanganan Karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama, pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (PLATINUM) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat.
Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional perusahaan.
Sedangkan di bidang pencegahan, Minamas Plantation juga memiliki program pendekatan masyarakat melalui program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) yang dibentuk sejak tahun 2014 dan bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya, Universitas
Palangkaraya dan Universitas Tanjungpura.
Program DMCA tersebut dilaksanakan
di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, yang hingga kini sudah mencapai 34 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar.
Melalui program DMCA tersebut, pemahaman akan bahaya karhutla dapat terus meningkat di masyarakat secara luas.
Beberapa program telah juga telah mulai dilakukan yaitu Program Guru Peduli Api yang melibatkan setidaknya 750 Guru dan Kepala Sekolah di 70 sekolah di sekitar wilayah operasional Perusahaan serta Program Penghargaan Desa Bebas Api.
Sejalan dengan arahan Pemerintah, Minamas Plantation juga telah mengadakan pelatihan dan sosialisasi bahaya Karhutla bagi 150 masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan di Kabupaten Indragiri Hilir – Riau melalui program Masyarakat Pesisir Peduli Api (MPPA) dimana program ini akan direplikasi ke daerahdaerah rawan Karhutla lainnya.
Dengan dukungan dan kerjasama masyarakat, Minamas Plantation berkomitmen untuk sepenuhnya memastikan inisiatif-inisiatif tersebut dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan sehingga ada
keikutsertaan secara penuh demi terciptanya lingkungan yang aman dan berkelanjutan. Wan
Opini Anda