POSOLINE.com- Ibu Suhuria , warga berdomisili di Kelurahan Moengko RT 10 RW 02, harus berhenti berjualan nasi bambu karena mengidap penyakit Kanker payudara stadium 3.
Untuk bertahan hidup, hanya ditopang dari keluarga dan tetangga, sementara keberadaan Ibu Suhuria yang ditinggal suaminya harus menafkahi dirinya dan anak-anaknya. Dengan keterbatasan biaya untuk mengobati penyakitnya, Suhuria hanya bisa mengkonsumsi obat-obat dari ramuannya sendiri.
Sementara Lurah Moengko Rutfiah Mangun saat dikonfirmasi terkait warganya membenarkan keberadaan Ibu Suhuria, menurutnya sejak 2014 ibu tersebut, menerima Keluarga Penerima Manfaat (PKM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Lurah juga menceritakan, anaknya yang sulung rela putus sekolah bekerja di Mamuju (Sulbar) ikut orang untuk membantu ibunya mencari nafkah namun gaji yang diterima anaknya tidak mencukupi kebutuhan keluarganya.
Belum lagi Ibu suhuria mempunyai 6 orang anak. “ Anak sulung putus sekolah anak yang kedua bersekolah di MTS alkhairat moengko dan 3 orang anaknya lagi bersekolah di SDN 5 Poso,”tuturnya.
Sementara saat ini Rutfiah juga menyampaikan, bahwa rumah yang mereka tinggal merupakan rumah yang mereka dirikan dilahan milik orang lain dan tidak layak huni serta tidak memiliki WC. Sekarang hanya mengandalkan bantuan dari keluarga dan orang lain untuk bertahan hidup.
Selain itu kata Lurah, mengecek kelengkapan administrasi ibu suhuria seperti KTP, KK, KIS dan KIP. “ Ternyata ibu suhuria belum mendapatkan KIS namun sudah terdaftar di BDT selama ini untuk berobat ia menggunakan SKTM,” katanya menjelaskan.
Bahkan pihaknya sudah koordinasi dengan pihak puskesmas yang ikut serta juga dalam kunjungan tadi. Pihak puskesmas mengecek kesehatan dasar ibu Suhuria dan memberikan dukungan moril agar semangat untuk sembuh.
Selain itu menurut Rutfiah, atas nama Kelurahan Moengko dan DPD KNPI Kabupaten Poso juga memberikan bantuan berupa sembako dengan mendatangi Ibu Suhuria ditempat tinggalnya Jumat, 06/9/2019. Bantuan ini merupakan tanggung-jawab dan rasa empaty sesama manusia.
Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada Ibu Suhuria berupa sembako dan perlengkapan tidur seperti kasur, bantal dan selimut.
Sedangkan keterlibatan KNPI katanya, selalu menjadi penopang sesuai dengan bidang-bidang yang ada di tubuh KNPI, salah-satunya bidang keagamaan sehingga selalu peduli dengan kemanusiaan tanpa membatasi, tidak untuk pemuda tapi pada kepedulian sesama manusia.
Bahkan katannya, melalui program Bekerja Untuk Orang Susah (BURASA) sedikit bisa meringgankan beban hidup bagi orang lain.
Karena program ini katanya, BURASA merupakan salah-satu program Inovatif dari Kelurahan Moengko, selain POSYANDU Remaja yang saat ini sudah berjalan. Simson Towengke
Opini Anda