Kekuasaan Dan Kebudayaan (Ibarat dua buah mata pisau)
Jika Kekuasaan tak dapat membentuk sebuah Budaya, maka sampai skg kita masih melihat para wanita-wanita dengan bangga mengenakan kebaya keluar masuk Mal-mal dan Pusat Keramaian lainnya sebagai sebuah fashion dengan selera elagan.
Para lelaki pun dng bangga bertelanjang dada berhias kalung dan gelang serta sarung yg menutupi sebagian pangsinya…beberapa kesenian daerah yang mengandung unsur2 kekerasan dan porno aksi akan tetap eksis di tengah gempuran jaman.
Jika Kekuasaan tdk dapat merubah Kebudayaan, kenapa pulak kita mesti ngotot2 mengusulkan Perlu adanya Perda, Permen, UU tentang Kebudayaan kepada Pemerintah? Bukankah yg memiliki legitimasi semua itu adl Pemerintah, dalam hal ini adalah ‘Kekuasaan’..?
Sebaliknya, jika Kebudayaan tak bisa membentuk Kekuasaan, maka tidak akan kita jumpai manuskrip dan literatur bangunan2 peninggalan jaman kerajaan dng symbol wilayahnya (Art Identity) sebagai kajian diberbagai naskah akademisi.
Jika kelanggengan sebuah kekuasaan tanpa di topang dng legitimasi kebudayaan, maka cepat atau lambat kekuasaan tersebut akan mudah diruntuhkan.
Sebaliknya jika kebudayaan tanpa ditopang oleh kekuasaan, maka lambat laun kebudayaan tersebut akan aus ditelan zaman…***
Wallahu a’lam bishawab, Semoga manfaat
HISTORIA Tangsel, Padepokan Roemah Boemi Pamoelang, 14 Juli 2023
Opini Anda