MAKASSAR-Β Civitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM) berduka atas kehilangan Guru Besar Ilmu Sosiologi, dengan meninggalnya Prof Dr Andi Agustang, M.Si, Rabu 31 Januari 2024 sekitar jam 13.30 WITA di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.
Berita wafatnya Ketua Prodi S2 dan S3 Sosiologi PPs-UNM pada masanya ini membuat seluruh civitas akademika UNM, handai tolan dan alumni UNM kaget dan sedih yang sangat mendalam.
Ketua Prodi S1 Sosiologi FIS UNM, Dr Idham Irwansyah S.Sos M.Pd kepada media Rabu sore 31 Januari 2024 mengatakan, kabar berpulangnya ke rahmatullah, Prof AA panggilan akrab almarhum merupakan orang tua, panutan dan guru tercinta membuat seluruh civitas akademika UNM berduka dan kehilangan yang mendalam.
Sesuai rencana jenazah almarhum akan diberangkatkan dari Bandara Cengkareng Jakarta besok Kamis 1 Februari 2024 sekitar jam 04.05 WITA dan direncanakan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin jam 07.40 WITA dan langsung diberangkatkan ke Pattiro Bajo Bone untuk dimakamkan.
Informasi meninggalnya Prof AA ini kemudian viral pada berbagai flatpon media sosial, relasi, handai tolan dan mahasiswa yang pernah diajar menyatakan rasa duka dan sedih yang sangat mendalam.
Ketua Prodi S3 Ilmu Sosiologi PPs-UNM, Prof Dr. Syamsu A. Kamaruddin, M.Si, merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Prof AA, sosok almarhum adalah ilmuwan yang menekuni ilmu ilmu sosiologi, filsafat dan metodologi.
Almarhum adalah Guru Besar yang senantiasa mengembangkan ilmunya dengan membagi kepada para mahasiswanya.
Dua hari sebelum berangkat ke Jakarta sempat bertemu dan minta didoakan semoga dilancarkan proses pengobatan di Jakarta, kata Prof Syamsu.
Salah seorang alumni S3 Sosiologi UNM, Dr Chuduriah Sahabuddin, M.Si, merasa kaget, sedih dan duka yang mendalam saat mendengar kabar wafatnya almarhum.
Sosok almarhum adalah guru yang senantiasa memperhatikan dan peduli pada mahasiswa di pasca UNM . Rasa kekeluargaan yang dihadirkan selama menjalani masa kuliah program doktor menjadikan almarhum adalah panutan bagi mahasiswa S3 Sosiologi angkatan 2012, tegas Rektor UNASMAN Polman ini.
Rektor Universitas Patompo Makassar, Prof Dr H. Muh Yunus M.Pd mengatakan, almarhum Prof AA adalah sosok guru, penasehat dan senantiasa memberi inspirasi, memotivasi agar senantiasa berhasil dan maju.
Walau almarhum terkesan keras tetapi hati dan orangnya sangat baik. Sosok almarhum sudah seperti keluarga sendiri, kata doktor sosiologi PPs-UNM ini.
Ketua Prodi S3 Ilmu Sosiologi PPs-Unhas, Dr Rahmat Muhammad, M.Si, menilai sosok Prof AA adalah seorang guru dan sahabat yang banyak berdiskusi dan membagi pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya.
Hal sama juga dikemukakan dosen Fisip Unismuh Makassar, Dr Muhammad Yahya Mustafa, M.Si, sosok Prof AA adalah, guru yang senantiasa membagi ilmu dan pengetahuan lewat kuliah di ruang kelas serta kearifan lokal yang dimiliki dalam proses interaksi di kampus dan di luar kampus.
Wafatnya almarhum merupakan berita duka yang sangat mendalam dan kehilangan, kata alumni S3 Sosiologi PPs- UNM ini.
Almarhum Prof AA lahir di Bone 27 Desember 1963. Orangtua: Andi Bago Petta Nabba (ayah) dan Andi Cinta Petta Tati (ibu) dan empat orang anak.
Pernah Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs-UNM. Tamat SMA Negeri Mare 1982. Sarjana Pendidikan Administrasi IKIP Ujung Pandang 1987.
Magister sosiologi antropologi Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung serta Doktor Sosiologi Antropologi, PPs-Unpad 2006. Mantan Ketua Prodi S2 IPS, PPs-UNM.
Meniti karier jadi dosen IKIP dimulai 1988. Pengukuhan jadi Guru Besar ilmu sosiologi antropologi dilaksanakan 2013. Saat pengukuhan dia membacakan orasi ilmiah berjudul Pendangkalan Intektual, Sebuah Refleksi Diri Dalam Dunia Akademikβ’. Andi Agustang, merupakan profesor pertama alumi SMA Negeri Mare Bone.
Ditengah rutinitas dalam dunia akademik, Prof AA, panggilan akrab di kalangan mahasiswanya, masih sempat membagi waktu dengan menjadi Ketua Umum Macca Kommunity, Anggota Dewan Pakar Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Pusat.
Meneliti dan menulis buku teks, di antaranya; Filosofi Research dalam Pengembangan Ilmu; Entaskan Kemiskinan, Analisis Kinerja Pembangunan Indonesia, Perempuan-Perempuan Selayar; Potret Bangsaku dalam Era Revolusi sampai Reformasi.***
Opini Anda