Siapa yang tidak mendidih darahnya, ketika anak-anak didiknya harus menghadapi kezaliman yang dahsyat. Tidak main-main kezaliman itu dipertontonkan dengan begitu vulgarnya, tanpa malu-malu tanpa Tedeng aling-aling entah tendensinya apa.
Mulai babak awal kedozim yang masif harus diterima oleh anak didik Zulkifli syukur yaitu tim sepakbola PON dari Provinsi Sulteng. Sepanjang pertandingan Zulkifli Syukur tidak tinggal diam, melihat anak didiknya dizolimi dengan keputusan abal-abal. Bahkan Zulkifli sempat menarik pasukan yang membela provinsi Sulteng keluar dari lapangan, menghentikan permainan tetapi Kezaliman sang wasit tidak berhenti sampai disitu. Bahkan ketika salah seorang pemain lawan melakukan diving, wasit tanpa ragu meniup pluit dan menunjuk titik finalti. Disitulah saat wasit berlari secepat Wosh, sebuah hantaman harus diterima dan wasit Eko langsung KO.
Zulkifli Syukur bukan anak kemarin sore dalam pertandingan sepakbola, jadi bisa ditipu dengan keputusan kontroversial. Rekam jejak Zulkifli Syukur sebagai pelatih, berawal dari pemain karirnya dimulai dari junior di PSM Makassar. Karir Senior dimulai dari PERSIM Maros, PKT Bontang dan Persmin Minahasa. Bahkan dirinya pernah memperkuat klub papan atas Indonesia, seperti Mitra Kukar, Arema, Pusamania Borneo dan pernah juga menjadi punggawa Persib Bandung.
Pria dengan tinggi badan 174 Cm ini, posisi naturalnya bertindak sebagai bek kanan. Lahir di Makassar, tanggal 3 Mei 1984. Zulkifli bukan figur baru dalam persepakbolaan Indonesia, dirinya sempat ditarik bergabung ke Timnas U-23 pada tahun 2006-2007. Zulkifli menjalani karier senior di Timnas Indonesia pada tahun 2010 hingga tahun 2014.**
Sumb: Gunawan Wibisono (fb)
Opini Anda