POSOLINE.COM- Walaupun gema pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Poso mulai santer tersiar, sejalan dengan di tandai pelaksanaan sejumlah tahapan oleh KPU Poso, namun nampak terjadi krisis kepercayaan diri pada sejumlah tokoh untuk berani menyatakan diri bakal menjadi kompetitor bakal calon (balon), pada Kontetasi Pilkada Poso yang puncaknya akan digelar pada penghujung tahun 2020 mendatang.
Ditengah ekspektasi yang tingg dari masyarakat Poso akan lahirnya calon competitor yang mempuni untuk menghadapi sang petahana, justru muncul dari sosok srikandi muda yang juga kader partai Golkar yakni, Herlina Lawodi, S.T, yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Poso.
Kalau sejumlah kalangan masih terkesan malu malu menyatakan diri untuk maju bertarung pada Pilkada Poso Poso, lain halnya dengan ibu dari anak semata wayang Nadine Telaumbanua ini.
Demi berkontribusi pada peruhaban dirinya menyatakan siap bertarung pada gelaran Pilkada Poso mendatang.
Tidak hanya didasari pada spirit bertarung semata, tapi dengan modal pengalaman sebagai anggota DPRD yang terpilih kembali pada periode kedua, Herlina menegaskan dirinya maju tiada lain untuk menipis keraguan kalau kaum perempauan mampu menjadi pemimpin handal serta dapat menjadi agen perubahan yang tangguh sebagaimana harapan dari masyarakat.
Dikatakan Herlina, dari pengalaman sebagai wakil rakyat, hingga saat ini belum melihat adanya perubahan yang signifikan pada kehidupan masyarkat terkait nilai kesejahteraanya.
Alumnus Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso ini menyakini, bahwa pendidikan merupakan salah satu sarana paling efektif dalam menciptakan perubahan yang bermakna pada nilai kesejahteraan itu sendiri. Namun karena dunia pendidikan hanya di kelola tanpa menyentuh spirit (jiwa) serta tidak mampu menyentuh pada esensinya yang sesungguh.
“Dunia pendidikan saaa ini, umum hanya menjadi sandaran penjejangan dan formalitas semata. Maka wajarlah, kalau dunia pendidikan kita saat ini belum mampu berbicara banyak, pada lahirnya agen agen perubahan yang tangguh sebagaimana harapan masyarakat itu sendiri,” tutur isteri dari dr. Samson Gido ini.
Saat disingung, tidaklah sedikit para pemimpin di republic ini mencantumkan basic dari visi misi mereka terkait upaya pengembangan dunia pendidikan. Kata Herlina, hal ini memang banyak terjadi, namun hal itu bisa jadi hanya komoditas politik semata.
“Banyak visi besar para pemimpin yang mengangkat perbaikan terkait dunia pendidikan, tapi hal ini tidak sejalan dengan praktek yang terjadi di lapangan. Ini karena pendidikan merupaka kebutuhan dasar yang memang seksi dijadikan isu, namun pada akhirnya tidak menyentuh pada esensinya,” kata Ketua Ikatan Alumni Unsimar Poso ini.
Olehnya kata Herlina, perlu tindakan real, berani, jujur serta mau bersinergi dengan semua pihak, kalau ingin melahirkan para agen perubahan yang tangguh serta munculnya pemimpin yang handal dan bertanggung jawab, maka ciptakan dan bangun dunia pendidikan yang berkwalitas dan di kelola oleh mereka mereka yang ahli pada bidang ini.
“ Olenya, untuk niat besar dan mulia ini, saya nyatakan siap bertarung pada Pilkada Poso tahun 2020, sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Poso sejahtera yang berpijak pada nilai nilai pendidikan yang bermutu dan mudah diakses oleh semua kalangan. Bro
Opini Anda