POSOLINE.COM- Pemerintah Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota kembali melanjutkan program Bekerja Untuk Rakyat Susah (Burasa) dengan target membantu warga kurang mampu.
Bantuan oleh pihak Kelurahan Moengko, merehab rumah salah satu warganya yakni ibu Suhuria (65) warga yang tinggal di RT 10 Moengko.
Program Burasa yang dicanangkan oleh Kelurahan Moengko kali ini bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Poso untuk membangun rumah milik ibu Suhuria.
Sementara pada Kamis 5 Desember 2019 Pemerintah Kelurahan Moengko bersama Kemenag Poso kemudian melakukan peletakan batu pertama dilokasi pembangunan rumah warga yang mendapatkan bantuan tersebut.
Kepada media ini, Lurah Moengko, Rutfiah Mangun menyampaikan, program burasa yang dicanangkan oleh pihaknya merupakan salah satu dukungan visi misi program Bupati Poso, Darmin Sigilipu dalam mengentaskan kemisikinan di wilayah Poso, sehingga Kelurahan sebagai ujung tombak bekerja secara maksimal mewujudkan program Pemda Poso.
“Melalui program burasa ini kami targetkan ada warga lain yang juga bisa dibantu untuk mengentaskan kemisikinan di Poso mewujudkan program bupati Poso,” kata Lurah Rutfiah.
Menurut Rutfiah, pihaknya bersama Kemenag Poso akan membangun rumah baru dilokasi tanah kelurahan yang telah dihibahkan dengan luas bangunan 6×5 meter. Sementara pembangunan rehab rumah baru memakai anggaran sumbangan Kemenag dan sumbangan dari warga dan para donatur.
“Tentunya kami dalam menyelesaikan program burasa ini bekerjasama dengan program bulan bakti Kemenag Poso membangun rumah warga miskin, sebagian sumbangan bantuan dari warga Moengko serta para donatur,” ungkapnya.
Sementara pembangunan rumah milik ibu Suhuria ditargetkan selesai dalam dua Minggu, sejumlah pihak terkait seperti warga, TNI, Bhabinkamtibmas dan pihak Kelurahan dilibatkan bergotong royong bekerja bersama-sama membangun rumah warga tersebut.
Untuk diketahui, ibu Suhuria warga RT 10 Moengko yang mendapatkan bantuan rumah itu merupakan seorang janda yang ditinggalkan suaminya akibat pengidap penyakit kanker payudara stadium 4 setiap harinya bekerja menjual nasi bambu untuk menghidupi enam orang anaknya, sedangkan tiga orang anaknya kini putus sekolah karena tidak memiliki biaya pendidikan.
Sebelumnya Ibu Suhuria tinggal disebuah gubuk seluas 3×4 meter yang kondisinya memprihatinkan, atap bocor dan tak layak untuk dihuni sebagai seorang manusia. Sehingga terkait hal itu pemerintah Kelurahan Moengko bekerja sama dengan Kemenag Poso tanpa berpikiran panjang langsung membangun rumah baru dilokasi tanah yang lain di wilayah RT-07.
“Kami sangat peduli dengan kondisi ini, dan dari hasil musyawarah para RT, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama maka dihibatkan tanah milik kelurahan untuk membangun rumah baru milik ibu Suhuria, semoga apa yang kami lakukan ini bisa mendapatkan keberkahan dari tuhan yang maha esa, karena hidup didunia ini kita perlu membantu sesama tanpa melihat darimana mereka berasal,” ucap Lurah Meongko, Rutfiah Mangun. (RD)
Editor : Simson Towengke
Opini Anda