Oto Iskandardinata
(Si Jalak Harupat dari Bojong Soang Bandung)
Oleh: Agam Pamungkas Lubah
Pria kelahiran Bojong Soang Bandung, 31 Maret 1897 ini adalah merupakan putra bungsu dari pasangan Raden H. Adam Rahmat dan Siti Hidayah. Beliau merupakan pahlawan nasional yang wajahnya diabadikan dalam lembarang uang kertas dua puluh ribuan tahun emisi 2010
Pada masa sebelum kemerdekaan Oto sempat mengikuti beberapa organisasi penting, diantaranya: Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Anggota Volksraad, Anggota BUPKI dan PPKI serta Pimpinan Surat Kabar Tjahaja. Dan setelah masa kemerdekaan Otto menjabat sebagai Menteri Negara di kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun sayang, dalam periode tugasnya, terdapat ketidakpuasan pada salah satu laskar rakyat dari Tangerang yg menamakan dirinya dengan ‘Laskar Hitam’. Dirinya diculik lalu dibawah ke Mauk.
Aksi penculikan atas dirinya ini bertolak dari kegagalan dirinya yg dianggap gagal dalam usaha melucuti senjata Jepang sehingga menyebabkan divisi Inggris mampu menduduki Bandung pada 10 Oktober 1945.
Para pemimpin-pemimpin Negara saat itu tidak lagi mendapat kepercayaan rakyat sehingga melahirkan amarah rakyat. Buntut dari peristiwa 10 Oktober 1945 tersebut berimbas pada Oto Iskandardinata selaku Menteri Negara saat itu yang tengah berada di Bandung.
Sehari sebelum aksi penculikan atas dirinya, ia menerima surat dari Presiden Sukarno yang memerintahkan agar dirinya segera ke Ibukota dengan menumpangi Kereta Api Direksi. Namun naas, setibanya ia di Jakarta pada tanggal 1 November 1945, ia diculik oleh sekolompok masa kemudian dibawah ke Tangerang dan diserahkan kepada ‘pengadilan rakyat’ lalu dibunuh pada sebuah kawasan didekat pantai Mauk. Namun sayang, hingga saat ini jasadnya tidak perna ditemukan keberadaanya.
Dua belas tahun kemudian, sebagai simbolik atas jasadnya, pasir dan air laut yg diduga sbg lokasi dimana terbunuhnya Oto Iskandardinata dimasukan ke dalam peti jenazah yg dipanggul oleh putranya Sentot Iskandardinata menuju komplek Taman Pemakaman Bahagia Lembang, Minggu 21 Desember 1952 dengan iringan lagu Kebangsaan Indonesia Raya..
Selamat jalan putra terbaik bangsa, Si Jalak Harupat dari Bojong Soang Bandung)
Semoga Allah swt menerima semua pengabdian dan pengorbananmu untuk negara tercinta…***
Wallahu a’lam bishawab
Semoga Manfaat
*HISTORIA Tangsel*
*JendelaBoemi*
*Padepokan Roemah Boemi Pamoelang*
Senin, 29 Januari 2023
Opini Anda