POSO – Warga Desa Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, digemparkan oleh fenomena alam langka berupa hujan es pada Sabtu malam, 1 November 2025. Butiran-butiran es berukuran cukup besar dilaporkan turun bersamaan dengan hujan deras, menarik perhatian warga setempat.
Penjelasan Ilmiah: Hujan Es dan Peran Awan Cumulonimbus
Menurut ilmu meteorologi, hujan es atau hail adalah fenomena yang wajar, terutama terjadi saat masa transisi musim (pancaroba) atau musim hujan. Kejadian ini sangat erat kaitannya dengan peran awan jenis Cumulonimbus (Cb).
Bagaimana Hujan Es Terjadi?
- Awan Super Dingin: Hujan es terbentuk di dalam awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi, di mana suhu di puncaknya sangat dingin (di bawah titik beku).
- Pembentukan Inti Es: Butiran air yang terbawa naik oleh arus udara kuat (updraft) di dalam awan membeku menjadi kristal es.
- Akresi dan Pertumbuhan: Kristal es ini kemudian berulang kali jatuh dan terangkat kembali oleh arus udara, melewati lapisan air super dingin. Setiap kali terangkat, butiran es akan ditambahi lapisan air beku baru (akresi), menyebabkan ukurannya membesar dan membentuk butiran es berlapis.
- Jatuh ke Permukaan: Ketika butiran es sudah terlalu berat dan tidak mampu lagi ditahan oleh arus udara kuat dalam awan, mereka akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan es. Karena suhu atmosfer di Taripa saat itu mungkin cukup rendah dan proses pembentukan es sangat cepat, butiran es tidak sempat mencair sepenuhnya sebelum mencapai tanah.
Fenomena ini adalah bagian dari dinamika atmosfer yang wajar, namun kemunculannya yang tidak sering di wilayah Poso menjadikannya perhatian khusus bagi warga. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selalu mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kerap menyertai awan Cb, seperti hujan lebat yang tiba-tiba, angin kencang, hingga sambaran petir.
Dampak dan Imbauan Kewaspadaan
Meskipun merupakan fenomena alam, turunnya hujan es dengan butiran besar dapat berpotensi menimbulkan kerugian, terutama kerusakan fisik ringan pada atap rumah dan tanaman.
Tindakan Pencegahan:
- Masyarakat diimbau untuk segera mencari tempat berlindung yang kokoh jika melihat awan Cumulonimbus yang gelap dan menjulang tinggi.
- Waspada terhadap angin kencang atau puting beliung yang sering menyertai kejadian hujan es.
Saat ini, situasi di Desa Taripa kembali normal, namun warga diminta untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG.**

Opini Anda