𝐏𝐎𝐒𝐎- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sebulan terakhir ini kurang lebih seribu ekor hewan ternak babi mati, ini menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar bagi peternak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno Teguh mengatakan, kematian ternak babi secara massal diakibatkan virus African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 %.
“Virus African Swine Fever (ASF) sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan,” jelas Kadis Pertanian Poso Suratno Teguh, dikutip laman facebook, Minggu (21/05-23).
Ia merinci kematian ternak babi ini dimulainya pada saat Hari Raya Nyepi di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara kurun waktu dua malam, seribuan ternak babi milik warga mati di kandang.
“Kematian massal terhadap hewan ternak, dalam waktu dua malam, seribu lebih ekor ternak babi berbagai ukuran dan umur mati di kandang, masing-masing dari yang masih genjik (anakan) sampai umur dewasa, jantan maupun betina,” jelasnya.
Atas kejadian itu kata Suratno, langsung menurunkan tim ke lapangan
mengambil spesimen untuk dikirim ke Laboratorium Veteriner Maros dan hasil Lab dinyatakan positif ASF.
“Segera kami koordinasikan dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulteng untuk mendapatkan bantuan obat-obatan dan cairan desinfektan untuk membantu peternak sebisa mungkin,” ungkapnya. 𝐒𝐎𝐍
Opini Anda