𝗣𝗢𝗦𝗢𝗟𝗜𝗡𝗘.𝗖𝗢𝗠– Para Pahlawan yang telah mendahului kita menitipkan pesan pekik “Merdeka” karena terlepas dari belenggu penjajahan tiga setengah abad lebih lamanya.
Memperingati HUT ke 77 Tahun Kemerdekaan RI di isi dengan berbagai sektor, di seluruh Pulau dari Sabang sampai ke Merauke, dari Pulau Mianggas sampai ke Polau Rote.
Suka cita masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan, ketika Sangsaka Merah Putih berkibar sampai kepelosok negeri, Rakyat di seantero Nusantara menyambut bahagia hari jadi Indonesia yang ke-77.
Meski begitu, masih saja ada Rakyat yang belum menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya, khususnya Rakyat yang bermukim di Pedalaman Wana di Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Seperti yang dikatakan Kepala Desa Lemowalia, Kecamatan Bungku Utara, sebuah kampung dipedaman suku Wana, derita warga pedalaman Wana terkait jalan ke kampung halamannya tak pernah tuntas, sehingga masyarakat harus berjibaku melintas di jalan mirip kubangan kerbau serta menyeberangi sungai.
Terlebih lagi belum lama ini, seorang ibu warga pedalaman Wana di tandu berjalan kaki puluhan kilo jauhnya demi mendapatkan pertolongan medis, namun apalah daya, sang ibu meninggal dalam perjalanan diduga akibat pendarahan.
Kondisi jalan ke pedalaman Wana, saat tiba Musim Pemilu dan Pilkada, kadang jadi komuditas politik para kandidat pencari kursi kekuasaan. Namun sayangnya, setelah mendapat singgasana empuk, lupa dengan janji-janji politiknya kepada Rakyat yang bermukim di Pedalaman Wana.
Padahal, daerah Morowali Utara, sudah sekian kalinya berganti pemimpin. Namun sayangnya, Wana belum menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya terkait akses ke kampungnya.
“Miris pak, kami rakyat hanya dijanji saat tiba musim Pemilu Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah, namun kami sebagai Rakyat yang bermukim di Pedalaman Wana tetap merasa bahagia dan bangga menyambut HUT RI ke 77, dan sangat mencintai NKRI, merah putih pun tetap berkibar melambai di dataran pedalaman Wana,” kata Kades Lemowalia
“Namun tolonglah jalan kami di perhatikan, agar kalau ada Rakyat yang didera penyakit ambulance dapat mengantar sampai ke Puskesmas, bukan lagi harus ditandu berjalan kaki puluhan kilo yang beresiko ditengah perjalanan,” ujar Warga pedalaman Wana di Desa Salubiro, dengan nada keluh.**
Artikel ini sudah tebit di metrosulteng.com dengan judul ‘
Warga Pedalaman Wana Morowali Utara Belum ‘Merdeka’, Ini Kisah Perjuangan Mereka Lawan Belenggu Jalan Rusak’.
Opini Anda