š£š¢š¦š¢ššš”š.šš¢š - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) mendukung pemanfaatan mengali potensi perikanan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Donggala.
Kepala Perwakilan Sulawesi Tengah Evenri Sihombing mengatakan, pihaknya mendukung langkah seperti yang dilakukan PT Pembangunan Sulawesi Tengah (BUMD Sulteng) menjalin kerjasama dan PT Bangun Perikanan Sulawesi Tengah (Swasta).
āDengan kerja sama antara PT Pembangunan Sulteng dan PT Bangun Perikanan Sulawesi Tengah diharapkan BUMD Provinsi Sulawesi Tengah dapat merealisasikan kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah,” ujar Evenri Sihombing. Minggu (12/3/2023) pekan kemarin.
Dalam Diskusi tentang potensi perikanan di Sulawesi Tengah diketahui bahwa masih banya lahan tambak atau lahan berpotensi menjadi tambak yang belum dikelola, khususnya di Kabupaten Donggala.
Terdapat 2.000 ha lahan tambak yang belum dikelola. Jika lahan tersebut dikelola, maka potensi pendapatan bersih sekitar 90 miliar dalam 45 hari dengan asumsi setiap hektar menghasilkan 65 juta dengan biaya produksi sebesar 20 juta. Itu pun baru dari hasil penjualan udang, padahal dalam tambak tersebut juga dapat dibudidayakan ikan bandeng secara bersamaan.
Selain itu dalam diskusi tersebut dicetuskan ide bahwa BUMD sebagai koordinator yang menghubungkan para petambak dan pembeli hasil tabak terutama udang. Di mana saat ini PT Pembangunan Sulteng sedang mengoperasikan cold storage di Pelabuhan Donggala. Dalam kesempatan ini pula digagas mengenai tim marketing dan branding dari produk-produk dari Sulawesi Tengah.
Acara juga dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Farid Rifai, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh staf dari Asdatun, Komisaris Utama PT Pembangunan Sulteng Asgar, Direktur PT Pembangunan Sulteng Yeny Maryam, Perwakilan Dari HIPMI dan PT GIA dari Makasar sebagai penyalur bibit udang dan pembeli udang. (Kominfo BPKP Sulteng)
Opini Anda