PARIMO – Hutan mangrove Tanjung Karosondaya, Desa Sausu Tambu, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, bisa jadi destinasi Anda berwisata akhir pekan.
Hutan mangrove dengan luas sekitar 50 hektar berstatus hutan lindung menarik untuk dijelajahi. Sudah tersedia jembatan kayu sepanjang 450 meter, gazebo dan aneka menu ringan maupu berat. Bagi pengunjung memiliki hobi memancing, juga tersedia spot menarik.
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling menikmati hutan mangrove, tersedia perahu dan ponton yang siap mengantar Anda.
Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Karosondaya, Muliarta menjelaskan, destinasi wisata mangrove ini dibuka pada 2018. Tetapi sempat tutup karena serangan virus corona pada 2019. Akibatnya, sejumlah fasilitas rusak.
Tingkat kunjungan saat ini, kata Muliarta, bisa mencapai 500 orang perbulan. Kebanyakan mereka datang dari luar daerah untuk berbagai tujuan.
“Kalangan pelajar dan mahasiswa untuk kepentingan penelitian,” ujar Muliarta.
Secara keseluruhan kawasan hutan mangrove mencapai 120 hektar mulai dari pesisir Sausu Peore sampai Maleali. Hutan produksi mencapai 70 hektar dan sudah sebagian besarnya berubah menjadi lahan tambak oleh masyarakat setempat. Sedangkan 50 hektar merupakan hutan lindung dan konservasi sekaligus menjadi destinasi wisata.
“Ada 14 jenis mangrove yang dikembangkan,” kata Muliarta.
Untuk mencapai destinasi wisata hutan mangrove Tanjung Karosondaya, dapat dijangkau dengan mudah. Jaraknya dari Kota Palu 128 kilometer dengan waktu tempuh lebih dari tiga jam.
Anto, salah satu pengunjung mengaku kagum dengan hutan mangrove yang asri. “Saya ketahui dari media sosial,” ujar Anto. **
Opini Anda