Kehadiran Wamendagri Bima Arya di Tampo Bada siang tadi sebuah angin segar bagi dunia sektor Pariwisata Kab.Poso. Patung Megalitikum Sepe/Patung Watu Molindo menjadi saksi sejarah bangkitnya semangat baru di siang yg penuh cerita. Wajah-wajah sumringah jelas terpancar di setiap hadirin yang hadir dipayungi udara yg sejuk. Semesta menyambutnya dengan penuh khikmad. Tampo Bada menaruh harapan baru dari hadirnya Utusan Negara melalui bapak wakil mentri.
Namun sangat disayangkan, acara yg seharusnya menjadi sakral bagi masyarakat Tampo Bada tersebut tidak sejalan dengan kesiapan panitia yang terkesan kurang persiapan. Hal tersebut dapat terlihat dari sambutan protokol acara yg memperkenalkan Baju Adat Tampo Bada yg sangat keliru.
Ikat Kepala Wanita Tampo Bada yg seharusnya namanya POHEA, menjadi TALI BONTO (Ikat Kepala Wanita Suku Pamona). Tidak terlihat adanya penggunaan HIORA pada POHEA yg seharusnya menjadi wajib jika menyambut tamu penting/kenegaraan. Baju Adat Tampo Bada yg seharusnya RANTA terdengar penyebutannya TAMPA. Serta Rok Wanita WINI disebutnya dng ROK.
Belum lagi ditambah tidak terlihat adanya penyambutan tamu dengan tarian MAMOHE yg lazim disajikan saat menerima tamu kehormatan. Tak terlihat pula Ketua Lembaga Adat yg seharusnya menjadi domine acara sebagai leadership wilayah adat. Justru yg terlihat hiruk pikuk suasana swaphoto selfy para penyambut tamu yg bersemangat minta berfoto dng Pa Wamen dan Ibu Bupati. Ini menyambut Tamu Negara loh, Utusan Mentri. Gak main2, pertama kali di Tampo Bada. Di tanah yg kaya akan adat istiadat dan tradisinya. Masak acaranya terkesan kayak menyambut turis domestik aja.
Sampai di sini sy sbg orang Bada ingin bertanya kepada Ibu Bupatiku yg cantik dan cerdas, juga kepada Pa Kadis Pendidikan Kebudayaan Kab. Poso dan Pa Kadis Pariwisata Kab. Poso:
-1.Apakah pertanyaan sy ini ngawur, atau tdk tau duduk persoalannya. Mohon diklarifikasi jika pertanyaan sy keliru.
- Apakah kunjungan Pa Wamen ke Tampo Bada masuk dalam agenda kunjungan, atau sekadar refreshing.
- Apakah Ada Koordinasi dng Lembaga Adat Tampo Bada berkaitan dng akan hadirnya Pa Wamen ke Tampo Bada.
Demikian surat ini sy buat dengan kesadaran penuh sebagai Orang Bada yg peduli dng nilai2 luhur adat istiadat Tampo Bada.
Semoga Surat Terbuka ini sampai kepada Ibu Bupati Kab.Poso dan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab.Poso, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Poso
Wassalam
Salam Hormat dan Takzim dari saya
-Agam Pamungkas Lubah-
(Orang Bada di Banten)

Opini Anda