POSOLINE.com – Yayasan Pendidikan Dan Perguruan Kristen (YPPK) Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang menaungi pendidikan berlabel GKST, sejak diputusan dari hasil Sidang Sinode Istimewa Tahun 2014 memberi ruang kepada sekolah-seoklah gereja untuk berdiri sendiri.
Menyikapi hal tersebut, GKST Klasis Poso Kota menetapkan 17 orang melalui Surat Keputusan (SK) bernomor : 01/1.10/MK.PK/VIII/2019 tentang pengangkatan Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Adriani.
Menariknya, dari struktur komposisi personalia yang sudah diputuskan dari rapat Majelis Klasis Poso Kota, Pembina, pengurus harian, pengawas hanya bertugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan KristenΒ formal dan non formal di GKST Klasis Poso Kota dengan masa jabatan Pembina tidak ditentukan, sedangkan pengurus dan pengawas ditentukan hanya 5 Tahun satu periode 2019-2024.
Penetapan tersebut masuk dalam liturgi Ibadah Minggu, 04/8/2019, dihadapan Jemaat Eklesia Poso juga hadir Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu, dari 17 orang ditetapkan oleh Pendeta Tertius Lantigimo terdiri dari Pembina Yan Edward Guluda, Fredrik Torunde, George V.Y Tumonggi, Budi Tarusu.
Sedangkan pengurus inti terbagi lagi Ketua Tanel Siolemba, Wakil Ketua Fibretsi M Tindjabate, Sekretaris Bramy limbong, Wakil Skretaris Junintowe R. Mowidu, Bendahara Neni Hartati Ruutana. Tiga orang pengawas Nofrine L.R. Tandawuya, Surianto Posende, Yosias Oskar kaitu dan dibantu 4 orang anggota masing-masing Ita Mowidu, Yan Clive Lumolo, I made Wardana dan Ebert Feberianus Tonimba.
Diakui Tertius Lantigimo dalam khobatnya menyampaikan, untuk memajukan sekolah-sekolah yang bernaung dalam yayasan sangat perlu berdiri sendiri, mengingat mutu pendidikan semakin kompleks berkompetitor dengan sekolah negeri lainya.
Selain itu juga kata dia, meningkatkan mutu pendidikan Kristen harus didasari iman kepercayaan. Karena ilmu perlu pondasi yang kokoh untuk membangun dari ketentinggalan.
Sementara Yan Guluda selaku Pembina menyampaikan, bahwa pembetukan dan penetapan YPK Adriani ini sedikit terlambat, dari diputusan Sidang Sinode 2014 lalu, walaupun demikian dari penetapan yang terbentuk dengan satu yayasan di Klasis Poso Kota bisa mempertahankan eksistensi sekolah Kristen di Kabupaten Poso.
Dirinya juga berharap sejak ditetapkan oleh melalui SK berakte Notaris YPK Klasis Poso kota No:10 2019 ini, perlu dukungan dari semua pihak membantu untuk meningkatkan dan mengawasi mutu pendidikan bagi siswa-siswi di sekolah gereja.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Pdt Klasis Poso Kota Budi Tarusu, dengan terbentuknya YPK Adriani GKST Klasis Poso Kota kedepan bisa secara bersama-sama mengawasi perkembangan keberadaan sekolah-sekolah. ini merupakan jenjang jangka panjang demi mempersiapakan generasi gereja dan bangsa yang cerdas dan beriman. (Simson Towengke)
Opini Anda