MORUT – Sejumlah warga Morowali Utara menggelar aksi protes dengan membakar ban di depan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Morowali Utara, Kelurahan Kolonodale, Kecamatan Petasia, pukul 20.30 WITA pada hari pertama bulan Ramadan.
Aksi ini bentuk protes terjadi pemadaman listrik yang tidak beraturan dan sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Warga mengaku geram karena pemadaman listrik mengganggu aktivitas mereka, terutama saat menjalankan ibadah puasa, Sabtu (1/3/2025).
Menurut warga, listrik padam tanpa pemberitahuan jelas, menyebabkan banyak peralatan elektronik rusak. “Kami sudah sering mengalami ini, tapi tidak ada solusi dari pihak terkait,” ujar seorang warga yang ikut dalam aksi.
Selain menghambat kegiatan sehari-hari, pemadaman listrik juga berdampak pada usaha kecil, seperti warung makan dan pedagang yang membutuhkan listrik untuk operasional mereka.
Warga berharap pemerintah daerah dan PLN segera mencari solusi agar pemadaman tidak terus berlanjut, terutama di bulan Ramadan yang sangat membutuhkan kestabilan pasokan listrik.
Sementara itu, pihak kepolisian datang ke lokasi untuk mengamankan situasi dan mencegah aksi anarkis. Polisi mengimbau warga untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun PLN terkait keluhan warga dan aksi protes tersebut.
Mereka berharap pemerintah segera turun tangan agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.Krisis listrik di Morowali Utara yang memicu aksi protes warga menunjukkan pentingnya perhatian serius dari pihak terkait.
Masyarakat berharap adanya solusi cepat agar aktivitas mereka tidak terus terganggu, terutama di bulan Ramadan. JEM
Opini Anda