MAKASSAR– Artificial intelligence (AI) bukan hanya memiliki manfaat bagi manusia, namun juga memiliki kekurangan memberi dampak negatif khususnya pada dunia pendidikan diantaranya; tingkat interaksi berkurang, menggunakan AI dikemas dengan sistem diotomatisasi pembelajaran mengakibatkan berkurangnya interaksi guru dengan peserta didik atau antar peserta didik itu sendiri.
Demikian materi makalah berjudul, Artificial Intelligence (AI) dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra, dibawakan Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Prof. Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, saat tampil jadi salah seorang nara sumber pada seminar dalam jaringan (sedaring) nasional digelar MGMP Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Barru, Sabtu 18 Mei 2024 jam 13.00-15.00 WITA.
Dijelaskan, dampak lain munculnya risiko pengambilan keputusan bias. Sistem AI hanya menghasilkan keluaran (output) sebaik data dimasukkan.
Jika data yang digunakan untuk melatih AI bersifat bias, tentu dapat memberikan hasil yang diskriminatif, baik menyangkut ras, agama, politik dan lain-lain.
Dampak lainnya, potensi ketergantungan berlebihan pada AI dalam proses pembelajaran, meskipun AI dapat menjadi alat berguna dalam proses tersebut, namun AI seharusnya tidak boleh menggantikan peran guru secara keseluruhan mengingat kebutuhan akan perlunya interaksi antar manusia, katanya.
Personalisasi pembelajaran yang terbatas, lewat AI dapat membuat materi pelajaran yang khusus untuk setiap orang tanpa memberi lebih banyak kebebasan kepada mereka, justru bisa membuat peserta didik menjadi kurang tertarik atau bahkan bosan belajar, tandasnya.
Penggunaan AI khususnya ChatGPT dalam pendidikan menimbulkan problem terkait akurasi dan keandalan teks yang dihasilkan.
Hal ini karena ChatGPT dilatih dengan jumlah data yang masif, sehingga kemungkinan ada bias dapat muncul. Bahkan tidak menutup kemungkinan informasi yang diberikan adalah salah dan bahkan palsu, ungkapnya.
Tingkat akurasi guru menilai karakteristik dan hasil belajar peserta didik. Guru tidak dapat mengevaluasi secara akurat kinerja siswa ketika ChatGPT berkontribusi di dalamnya, sehingga membuat guru sulit untuk mengikuti masalah yang muncul dalam pembelajaran siswa.
AI salah satu konsep dalam dunia pendidikan yang dikembangkan untuk membantu manusia dengan prinsip kerja AI berawal dari kecerdasan manusia.
Prinsip kecerdasan manusia terintengrasi dalam cara kerja deep learning, machine learning, dan neural learning.
Pemanfaatan AI dalam pembelajaran perlu diatur sedemikian rupa oleh guru dalam konsep desain pembelajaran dengan menerapkan strategi yang tepat untuk mencapai hasil pembelajaran yang ditetapkan.
Pemanfaatan AI dalam pembelajaran maka perlu dipertimbangkan dampak negatif sistem AI dalam pembelajaran.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berperan penting dalam kehidupan termasuk untuk menguasai ilmu dan teknologi.
Bentuk penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya bagaimana belajar dimensi pengetahuan seperti faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif akan tetapi juga harus mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran , seperti pemanfaatan AI.
Berbagai bentuk aplikasi AI dapat digunakan dalam pembelajaran salah satu inovasi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan memanfaatkan teknologi menerapkan prinsip AI, seperti media sosial TikTok, YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram.
Pembelajaran bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran utama dan wajib dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan, dimulai dari jenjang dasar sampai pendidikan tinggi. Terdapat empat keterampilan berbahasa harus dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pembelajaran bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran utama dan wajib dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan, dimulai dari jenjang dasar sampai pendidikan tinggi.
Terdapat empat keterampilan berbahasa harus dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Berbagai bentuk aplikasi AI dapat digunakan dalam pembelajaran salah satu inovasi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan memanfaatkan teknologi menerapkan prinsip AI, seperti media sosial TikTok, YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram.
Aplikasi AI Grammarly digunakan dalam keterampilan menulis grammarly adalah salah satu pemeriksa tata bahasa online populer saat ini, Grammarly merupakan AI menerapkan cara kerja machine learning.
Grammarly tidak hanya memberi kemampuan mengidentifikasi tanda baca dan kata yang salah, tetapi juga kemampuan mengidentifikasi fragmen dan menyajikan referensi tentang bentuk kata kerja.
ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) adalah kecerdasan buatan dengan cara kerja memakai format percakapan (chatbot). Teknis sederhananya seperti bertanya dengan guru di kelas, tetapi di Chat GPT bertanya kepada AI dan secara otomatis memperoleh jawaban dalam waktu singkat.
ChatGPT sebagai salah satu AI memiliki fungsi utama pemberi informasi, dengan mengajukan pertanyaan tentang topik diinginkan menggunakan katakata kunci kemudian akan menjadi perintah (prompts).
Asesmen pembelajaran AI bukan hanya dalam berbagai bentuk media sosial, tapi juga digunakan untuk kepentingan pelaksanaan asesmen pembelajaran.
Jenis aplikasi AI digunakan dalam pembelajaran khususnya melakukan asesmen pembelajaran Kahoot. Jenis aplikasi ini menggunakan konsep AI, dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran mengembangkan kuis untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
Quizizz adalah sebuah aplikasi membuat kuis interaktif lewat aplikasi ini siswa maupun mahasiswa dapat mengerjakan kuis, ujian, dan bentuk soal lain diberikan tenaga pendidik.
Aplikasi Forms.app AI adalah generator kuis AI yang cerdas dan gratis yang membantu membuat kuis hanya dengan mengetik apa yang diinginkan.
Seminar ini menampilkan nara sumber lainnya, dosen FBS Universitas Negeri Jakarta Koordinator Prodi Sastra Indonesia, Erfi Firmansyah, M.A.Lit serta Ketua MGMP Bahasa Indonedia Barru dan Fasilitator Guru Penggerak, Jamal Passalowongi, M.Pd dengan moderator, Wiwindah, S.Pd.Gr.
Tema yang diusung dalam sedaring nasional ini adalah, Penggunaan Artificial Intelengence (AI) dalam Pembelajara Bahasa dan Sastera Peluang dan Tantangannya.**
Opini Anda