POSOLINE.COM- Film garapan sutradara Tepan Kombain ini, mengangkat tema cerita seputar mafia kejahatan human trafficking. Dimana dalam kisahnya mengangkat citra jajaran anggota kepolisian yang berupaya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, sementara disatu sisi mereka juga merupakan bagian dari sebuah keluarga yang dibutuhkan tanggung jawabnya dalam keluarganya.
Sinopsis diatas, film berjudul “Hanya Manusia” ini saksikan saat digelar nonton bareng (nobar) oleh pihak Polres Poso di bioskop IGN Poso City Mall (PCM), Kamis, 07 November 2019, selain di hadiri oleh Kapolres Poso AKBP. Darno, SIK, dan jajarannya. Turut juga bersama oleh sejumlah elemen masyarakat poso seperti, kalangan tokoh pemuda, mahasiswa, serta pelajar.
Seperti sosok Iptu Annisa (Pricilia Nasution), sebagai anggota di jajaran Reskrim Polres Jakarta Utara, bersama tim ditugaskan untuk membongkar kejahatan yang menjadi momok serta telah meresahkan masyarakat secara massif karena adanya human trafficking (Penjualan manusia), beruapa peculikan pada sejumlah anak gadis.
Ditengah tugas yag cukup berat, disatu sisi Ia harus juga membesarkan adik perempuannya yang masih berstatus pelajar. Dirinya berperan sebagai kakak sekaligus single Parent, karena kedua orang tuanya telah tiada.
Disinilah kisah ini menjadi menarik dan menginspirasi serta mampu menggali akan nilai human interest kita sebagai manusia. Annisa harus bisa profesional dan tugas yang berat penuh resiko dalam membongkar kejahatan untuk menjawab ekspektasi (Harapan) masyarakat serta harus mampu melaksanakan tugas yang diamanahkan institusinya. Sementara, disatu sisi Ia juga punya tanggung jawab dalam membesarkan serta mendidik adik perempuan yang amat sayangi.
Cerita yang menginspirasi ini, ternyata mampu merubah stigma negative yang ada pada lembaga maupun sosok Kepolisian kita. Hal ini terungkap dari berbagai testimony yang disampaikan sejumlah elemen usai nobar tersebut.
Bahkan salah seorang anggota Badan eklsekutif Mahasiswa (BEM) dari Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso, menyatakan kalau film ini mampu merubah pandangannya akan sosok Polisi, apalagi sebagai aktivis yang sering bentrok dengan aparat kepolisian saat gelaran berbagai aksi yang mereka lakukan.
“Betapa berat tugas tugas yang di emban bapak bapak polisi kita. Nyawapun kadang harus menjadi taruhanya demi kepentingan masyarakat secara luas. Hari ini saya punya pandangan yang lebih baik paskah menyaksikan film ini,” ungkapnya.
Bahkan sejumlah pelajar menyatakan, kalau mereka lebih banyak mengetahui bahwa Polisi itu tugasnya teramat berat dalam menjaga serta melindungi masyarakat. “ Yang jelas tugas tugas Polisi ternyata begitu berat dan penuh dengan resiko dalam menjaga serta melindungi masyarakat, belum lagi ditengah keluarganya mereka juga dituntut untuk bisa menjadi yang terbaik,” tutur mereka.
Dalam sebuah dialog dalam film Hanya Manusia yang sangat inspratif, saat adik Annisa mengatakan, kalau ayah mereka sebagai Polisi semasa hidupnya sangat dihormati masyarakat banyak. Tapi jawab Annisa, kalau ayah mereka dihormati bukan karena Polisinya, tapi karena ayah mereka hanya manusia biasa yang baik hatinya. Bro.
Editor : Simson Towengke
Opini Anda