POSOLINE.COM – Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di eks Pasar Sentral Poso dan Alun-alun lapangan Sintuwu Maroso, berdampak pada sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kesehariannya mangkal di sepanjang trotoar depan eks pasar sentral yang terpaksa harus rela direlokasi.
Untuk menertibkan kembali, para pedagang kaki lima ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pos akan menempatkan sejumlah pedagang, dengan ketentuan bersama antara pedagang dan pemerintah, hal ini untuk penataan, keseragaman dan keindahan.
“Terkait dengan penertiban sejumlah PKL yang ada di eks lokasi pasar sentral dan lapangan Sintuwu Maroso, kami sudah menyiapkan gerobak untuk tempat berjualan bagi pedagang,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Poso, Yudhi Saudo, Selasa, (17/12/2019).
Menurutnya, sejumlah pedagang sengaja direlokasi untuk penertiban, selanjutnya akan ditempati kembali setelah pekerjaan RTH di lokasi eks pasar sentral itu selesai. Namun untuk tempat jualan, DLH sudah menyiapkan gerobak yang diperuntukan bagi PKL tersebut.
Sedangkan gerobak- gerobak yang disiapkan bagi sejumlah pedagang itu, berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai tangung-jawab pihak perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Poso.
“Bantuan 90 unit gerobak itu, berasal dari perusahaan. Gerobak untuk tempat jualan, dari Bank BRI 50 unit, BPR Loka Dana 25 unit dan 15 gerobak dari PT. Pertamina Poso. Semua gerobak itu sudah diseragamkan sesuai kebutuhan,” rincinya.
Dari data DLH tercatat 45 PKL yang berada di lokasi eks pasar lama, sedangkan di lapangan Sintuwu Maroso ada 20-an pedagang. Sedangkan untuk penyaluran gerobak tersebut yang diperuntukan bagi PKL itu akan diserahkan setelah selesai pekerjaan RTH di eks kompleks pasar lama.
Dirinya juga menjelaskan terkait penyerahan bantuan gerobak bagi pedagang, akan diserahkan secara simbolis, yang direncanya akan diserahkan pada Senin tanggal 23 Desember pekan depan oleh Pemerintah Kabupaten Poso. SON
Opini Anda