POSOLINE.com – Dua desa yang lumayan dekat dari PLTA Sulewana, sekira hanya berjarak 10 Km dari Pembangkit Listrik terbesar di Pulau Sulawesi itu, akhirnya merdeka setelah PLN berhasil memasukkan listrik ke dua desa tersebut dan dioperasikan bertepatan di HUT Kemerdekaan RI..
Diketahui Desa Panjoka dan Ue Lincu Kecamatan Pamona Utara, pernah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) namun tidak lagi berfungsi, sekira kurang lebih 4 tahun warga kedua desa tersebut tidak lagi menikmati aliran listrik dari PLTMH tersebut.
Menurut Manager PT PLN (Persero) UP2K Sulawesi Tengah Robert Weku mengatakan, nasib warga di dua desa tersebut memang cukup memiriskan. Sebab, sejak desa tersebut ada, warganya belum pernah menikmati listrik PLN secara non stop.
Menurut Robert, rencana melistriki Desa Uelincu dan Desa Panjoka sudah dimulai dari tahun 2012 yang pekerjaaannya dikontrakkan, tapi gagal. Kemudian di tahun 2014 kembali gagal karena terkendala jaringan kabel yang harus melalui hutan lindung.
“Lalu tahun 2017 dikontrakkan lagi, dan akhirnya tanggal 17 Agustus 2019 ini, listrik akhirnya bisa masuk di Desa Uelincu dan Desa Panjoka,” jelasnya.
“Berbagai kendala hadir menghadang, tapi kami tidak pernah ada kata menyerah untuk berusaha membangun jaringan listrik masuk ke Desa Uelincu dan Desa Panjoka,” kata Robert
Dirinya merinci, untuk melistriki Desa Uelincu dan Desa Panjoka ini dibangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 32,7 KMS (kilo meter sirkuit), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 3,4 KMS, dan gardu 100 kVA di tiap desa. Dua desa ini memiliki potensi pelanggan sebanyak 213 KK.
Pihaknya juga menjelaskan, keberhasilan masuknya listrik di Desa Uelincu dan Desa Panjoka tidak lepas dari bantuan dan dukungan yang amat besar dari Bupati Poso Darmin Sigilipu, Camat Pamona Utara, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Desa di dua desa dan kedua warga desa tersebut yang sangat antusias dalam pembangunan ini.
Pada pengresmian tersambungnya jaringan dan aliran listrik tersebut Bupati Darmin mengatakan, bahwa sejak dibangunnya PLTA Sulewana oleh PT. Poso Energy, kedua desa ini belum bisa menikmati karena terkendala pada izin pinjam pakai kawasan hutan lindung yang akan dilalui jaringan listrik.
Ia juga menambahkan, bahwa Pemda dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat, Ia bersama dengan Wabup Samsuri akan mengupayakan segala hal yang dapat dipersembahkan bagi kebutuhan mendasar masyarakat Tana Poso
“Oleh karenanya saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menjaga alam dengan tidak melakukan penebangan pohon secara liar atau membakar kawasan hutan yang ada, sebab alam juga bisa mengamuk apabila kita tidak menjaganya dengan baik,” kata Darmin mengingatkan.
Berkaitan dengan pelayanan listrik yang telah diterima oleh kedua desa ini, dirinya mengatakan, bahwa ini juga merupakan komitmen yang dibangun sesuai dengan visi-misi Pemkab Poso untuk dapat memberikan perhatian yang sama kepada semua warga desa tanpa kecuali.
“Karena kami menyadari benar bahwa kekuatan pembangunan justru berada dan dimulai dari desa dimana keadilan yang diberikan tentunya berdasarkan analisis kebutuhan, karakteristik serta potensi yang ada di wilayah tersebut” ungkapnya.
Ia juga berharap dengan adanya listrik masuk desa ini, kiranya dapat menggerakkan industri, meningkatkan perekonomian serta menghidupkan suasana perkampungan atau pemukiman. (MP) Simson Towengke
Opini Anda