POSO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso melaksanakan kegiatan penempatan warga transmigrasi tahap kedua di SP Torire “Watumeboku,” Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah, pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Asisten Administrasi Pembangunan Setdakab Poso, Ir. Abd. Kahar Latjare, ST., M.Si mewakili Bupati Poso, didampingi Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Poso, Drs. Syahrur, M.M.
Acara diawali dengan upacara adat Pekasiwia, diiringi alunan musik bambu yang menambah khidmat suasana. Kehadiran warga transmigran disambut antusias oleh masyarakat setempat yang turut mendukung kelancaran penempatan ini.
Perwakilan Dirjen PKTrans Kementerian Transmigrasi RI, Julio Adi Putra Hutabarak, S.Si, Kepala Dinas Nakertrans Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Sidik Purnomo, beserta rombongan.
Delegasi dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, masing-masing membawa rombongan pendamping. Unsur Tripika Kecamatan Lore Tengah, kepala desa, serta masyarakat setempat.
Penempatan tahap kedua ini melibatkan 25 KK, terdiri dari:
Transmigrasi Penduduk Asal (TPA): 13 KK
a. Jawa Timur: 7 KK dari Kabupaten Madiun, Blitar, Malang, Tuban, Pamekasan, dan Trenggalek.
b. Jawa Barat: 4 KK dari Kabupaten Cianjur dan Sumedang.
c. Jawa Tengah: 2 KK dari Kabupaten Magelang dan Batang.
Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS): 12 KK.
Ini merupakan lanjutan dari penempatan pertama pada 10 Desember 2023, yang melibatkan 15 KK.
Proses mobilisasi warga transmigrasi berlangsung sejak Jumat, 6 Desember, menggunakan ojek dari Jembatan Gantung Desa Torire menuju Satuan Pemukiman (SP) Watumeboku. Meskipun kondisi hujan, antusiasme masyarakat setempat terlihat tinggi, meski harus berjalan sejauh 2 km untuk menyambut para transmigran.
Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Pembangunan, Bupati Poso mengajak warga transmigran untuk berinovasi dan meningkatkan taraf hidup melalui berbagai sektor, seperti pertanian dan peternakan.”Mari kita membaur, bekerja sama, dan menjaga toleransi untuk membangun satuan permukiman yang maju, makmur, dan sejahtera. Jangan mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat merugikan dan menimbulkan perpecahan,” pesannya.
Syahrur mengapresiasi semangat warga transmigrasi dan menekankan pentingnya gotong-royong dalam mengelola lahan yang subur untuk mencapai keberhasilan bersama.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program transmigrasi sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan wilayah di Kabupaten Poso.**
Opini Anda