POSOLINE.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso saat ini masih menangani perawatan bagi 10 pasien yang diduga keracunan makanan
Dari keterangan pihak RSUD diketahui, bahwa pada Rabu, 21 Agustus 2019 Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu datang menjenguk sebagai rasa empaty dan karena hal ini menjadi perhatian dan kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso,
Saat berada di RS tersebut, Darmin langsung mengitruksikan kepada Direktur RSUD untuk memberikan penanganan dan perawatan karena ini merupakan tanggung-jawab dan perhatian Pemerintah Daerah.
Diketahui, ternyata ke 10 orang santri berasal dari Darul Anshor yang beralamat di kelurahan Kayamanya itu, pada Selasa, 20/8/2019 dilarikan ke RSUD Poso untuk menjalani perawatan karena mengalami mual dan muntah-muntah.
Dari informasi yang diperoleh, kuat dugaan penyebab keracunan dari makanan, akibat tercampurnya makanan dengan sabun pencuci piring cair oleh salah satu santri, namun hal tersebut tidak dilaporkan kepada pengurus Panti Asuhan karena takut akan dimarahi.
Sementara itu Direktur RSUD Poso dr. Hasmar Masalindri yang ditemui Kamis, (22/8/2019) kepada mengatakan, 8 orang telah dipulangkan ke panti asuhan karena kondisinya sudah membaik, sementara 2 orang lainya masih dirawat karena ada penyakit penyerta seperti sakit perut dan asma.
Diakuinya,jika tidak ada halangan satu hari kedepan seluruh pasien rencananya sudah bisa diperbolehkan untuk pulang ke pondok atau keluarga masing-masing.
Ditanya soal penyebab keracunan pada 10 orang santri,pihak RSUD Poso sendiri belum bisa memastikan dengan alasan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan oleh tim kesehatan dan tim inafis Polres Poso.
Dijelaskan,dugaan sementara ke 10 santri yang menjalani perawatan di RSUD Poso tersebut sebelumnya makanan yang disantap bersama diduga yang tercampur dengan deterjen cair pencuci piring .
“Dari 10 orang santri yang dirawat, 8 orang santri sudah diperbolehkan pulang sedangkan 2 santri masih tetap menjalani perawatan inap di Rumah Sakit ini,” katanya menjelaskan
Sementara hasil koordinasi dengan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Poso Enoria Latulola, S.KM mengatakan, bahwa saat ini Tim Surveilence Bidang Kesehatan Lingkungan dan Bidang Farmasi Dinas Kesehatan bersama Balai POM Kabupaten Poso.
Bahkan katanya, sudah melakukan pengambilan sampel di kompleks Ponpes Darul Anshar Putri Kayamanya berupa sisa makanan, sisa air minum maupun sisa muntahan para santri karena peristiwa tersebut dianggap KLB (Kejadian Luar Biasa).
Dari hasilnya kata Enor, hasilnya akan dikirimkan ke Lab Balai POM Palu serta hasilnya akan diketahui sekira 2 atau 3 hari. Nantinya hasilnya akan disampaikan dan diteruskan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.
Simson Towengke
Opini Anda