π£π’π¦π’πππ‘π.ππ’π – Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi menegaskan bimbingan teknis (bimtek) reformasi birokrasi dan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang dilaksanakan saat ini sangat strategis dan penting.
Bimtek yang dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) berlangsung selama dua hari di Kantor Bapelitbangda Morut.
Sebelum membuka secara resmi bimtek itu, Bupati Delis terlebih dahulu mengecek kehadiran para Kepala Dinas atau Badan di lingkungan Pemkab Morut.
Ia absen satu persatu. Kadis yang diwakili ditanya kemana kadisnya, apa alasan tidak hadir dan sederet pertanyaan lainnya.
“Saya harus absen satu persatu. Materi bimtek ini sangat penting karena terkait reformasi birokrasi dan pencapaian visi besar kira untuk mewujudkan masyarakat Morut yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera (SCS),” tegasnya, Rabu sore.
Bupati menegaskan reformasi birokrasi di lingkungan Pemda Morut mutlak dilaksanakan dan dipahami oleh semua pimpinan OPD dan jajarannya. Karena muara reformasi birokrasi adalah meningkatkan kinerja dan kedisplinan.
Ia kemudian memberi gambaran, sebelum tahun 2020, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Morut tidak bisa dinilai karena masih sangat kurang bahkan jelek.
Setelah dilakukan perbaikan dan reformasi birokrasi di semua lini, secara perlahan semakin baik. Dan pada tahun 2021 lalu SAKIP Morut dapat dinilai C dari Kemenpan RB.
SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.
“Kita patut syukuri, walaupun berjalan pelan, reformasi birokrasi kira bisa naik peringkat dari awalnya tidak bisa dinilai menjadi C. Artinya upaya kira sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil,” ujarnya.
Bupati menegaskan, bimtek ini penting agar semua OPD bisa mengukur dan mengetahui sejauh mana keberhasilan masing-masing OPD. Penilaian terpenting tentunya berbasis kinerja.
Bupati kemudian memberi contoh kemajuan Kabupaten Sumedang. Daerah ini awalnya peringkat ke-22 dalam penilaian SAKIP se Provinsi Jawa Barat. Namun dengan tekad dan kerjasama semua lini, kini Sumedang menjadi nomor satu di Indonesia.
“Kenapa SAKIP ini penting? SAKIP ini bisa membantu OPD dalam mengontrol dan menilai bawahannya, bisa membantu untuk promosi jabatan. Semuanya menjadi terukur,” jelas Bupati Delis.
Terkait keberadaan di lingkungan Pemda Morut, bupati berharap semua OPD benar-benar mengarahkan perencanaan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Menurutnya, program dan perencanaan yang tidak terkait dalam pencapaian visi misi Morut Sehat, Morut Cerdas dan Morut Sejahtera, seyogyanya diabaikan saja.
“Untuk apa pengadaan perahu atau katinting kalau tidak berdampak langsung dengan kesejahteraan nelayan, untuk apa pengadaan hand-traktor kalau hanya mubazir, dan masih banyak contoh penganggaran yang tidak dilandasi pertimbangan yang matang,” tambahnya.
Dalam bimtek itu hadir dua pemateri dari Kemenpan RB masing-masing Nadjamudin Mointang, ST dan Raka Pamungkas, AK. ππππ
Opini Anda