MORUT– Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Pemkab Morut) di bawah kepemimpinan Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS dan H. Djira.K, S.Pd, M.Pd adalah pemberian insentif kepada pemuka semua agama dan kostor gereja di daerah itu sejak 2022.
Data dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kantor Bupati Morut mencatat pada 2024 ini, penerima insentif pemuka agama meliputi imam masjid 145 orang, khatib 134 orang, muadzin 132 orang, pendeta (Kristen) 337 orang, pemangku (Hindu) 24 orang, biksu 5 orang, penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 1 orang dan kostor (petugas kebersihan gereja) 260 orang.
Jumlah penerima itu naik dibanding tahun 2022 ketiga program kesejahteraan pemuka agama dimulai. Saat itu jumlah imam yang menerima adalah 140 oramg, khatib 134 orang, muadzin 129 orang, pendeta 325 orang, pemangku 20 orang, biksu 5 orang, penghayat kepercayaan 1 orang dan kostor 237 orang.
Selain jumlah penerima naik, nilai insentifnya juga terus naik tiap tahun. Pada 2022 misalnya, imam masjid dan pendeta menerima Rp350.000/bulan, lalu naik menjadi Rp 500.000 pada 2023 dan mulai triwulan IV 2024 ini dinaikkan lagi menjadi Rp600.000.
Pada 2024 ini, para pendeta dan imam masjid juga diikutkan dalam bimbingan teknis (bimtek) untuk peningkatan kapasitas para pemuka agama untuk meningkatkan kualitas diri dalam membina ummat.
“Kami lakukan program ini karena kemajuan pesat Morut di berbagai bidang yang dicapai saat ini lewat visi-misi menjadikan masyarakat Morut yang sehat, cerdas dan sejahtera (SCS), semua karena dukungan doa para pemuka dan pekerja keagamaan,” ujar Bupati Morut Delis J. Hehi dalam berbagai kesempatan.
Menurut Delis, sehat yang ingin dicapai Morut tidak hanya sehat badani tapi juga rohani, bukan cerdas intelektual saja tapi juga spiritual sertat idak hanya sejahtera lahiriah tapi juga bathiniah.
Salah seorang pemuka agama Kristen Pendeta PitresnLama dari GPdI Lembobaru memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati Morut yang memperhatikan kesejahteraan para tokoh agama, yang selama ini belum pernah disentuh langsung oleh pemerintah daerah selain Delis-Djira.
Hal yang sama disampaikan oleh ustad H Sigit Sugiatno, imam masjid Uemalingku, Mamosalato sembari berharap program pemberian insentif dan bimtek itu terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi para pengabdi di bidang keagamaan. (RoMa/Ryo)
Opini Anda