π£π’π¦π’πππ‘π.ππ’π - Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi mengemukakan bahwa tahun ini, pemerintahannya mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar Rp254 miliar atau sekitar 25 persen dari total APBD senilai Rp1,1 triliun.
“Ini bentuk tanggung jawab dan komitmen kami mewujudkan masyarakat Morut yang sehat, cerdas dan sejahtera,” kata Delis pada Konferensi Kerja Provinsi II (Konkerprov II) PGRI Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Kamis (14/7) siang.
Hadir dalam konferensi kerja tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng Yudiawati V. Windarusliana, SKM, M.Kes yang bertepatan hari itu berulang tahun sehingga Bupati Morut menyerahkan kue ulang tahun kepadanya.
Menurut Delis, alokasi anggaran pendidikan ini ditujukan untuk peningkatkan aksesibilitas masyarakat di sektor pendidikan guna menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing.
Berbicara mengenai aksesibilitas itu, kata Delis, ada tiga hal yang menjadi tanggung jawab pemkab yakni penyediaan sarana dan prasarana pendidikan (ruang kelas), penyediaan tenaga guru yang cukup dan kompetensi tinggi serta pembebasan biaya pendidikan di tingkat SD dan SMP.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah karena tidak ada gedung sekolah dan tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Karena itu pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh desa terus dilaksanakan, guru-gurunya ditingkatkan kompetensinya serta menghentikan semua pungutan biaya pendidikan seperti uang komite.
“Sebagai pengganti uang komite, kami sudah mengalokasikan dana BOS-Da (Bantuan Operasional Sekolah dari Daerah), supaya pendidikan di SD dan SMP benar-benar bebas biaya,” ujarnya.
Hal yang sama juga sudah dilakukan pemerintah provinsi terhadap pendidikan di tingkat SMU/SMK.
Sedangkan untuk mahasiswa, kata Delis lagi, Morut adalah satu-satunya daerah di Sulteng yang memberikan beasiswa kepada seluruh mahasiswa yang berkuliah maksimal sampai semester 10 di perguruan tinggi manapun.
“Tahun 2021 kita menyalurkan beasiswa ini kepada 3.016 mahasiswa, dan tahun ini sebanyak 2.382 orang, masing-masing Rp3 juta/tahun,” katanya.
Semua bantuan ini, kata Delis yang baru setahun memimpin Morut bersama H. Djira sebagai Wabup, dimaksudkan untuk memotivasi anak-anak agar serius untuk menempuh pendidikannya.
“Bila dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat, maka bantuan-bantuan ini akan terus ditambah. Memang masih banyak kelemahan tapi kami terus berupaya melakukan pembenahan agar masa depan anak-anak kita lebih baik lagi ke depan nanti,” ujarnya.
Khusus dalam penyediaan tenaga pendidikan, kata Delis, pemkab juga akan membantu sejumlah guru untuk menempuh pendidikan agar berkualifikasi sarjana (S1), bahkan kalau perlu bisa S2 bahkan S3. ππππ
Opini Anda