𝗣𝗢𝗦𝗢𝗟𝗜𝗡𝗘.𝗖𝗢𝗠- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulteng menggelar kegiatan Sekolah Pasar Modal bersama Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Banggai, Selasa (6/9/2022).
Hadir dalam kegiatan itu, Andri Arsasi selaku Wakil Kepala OJK Sulteng, Putri Irnawati selaku Kepala Perwakilan BEI Provinsi Sulawesi Tengah, Retno Susmianto selaku Ketua BPC HIPMI dan Ivan Chandra Putera selaku Perwakilan PT Phintraco Sekuritas.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan Inklusi keuangan khususnya di sektor pasar modal kepada kalangan pengusaha
Dalam sambutannya Andri Arsasi menyampaikan bahwa peran HIPMI sangat potensial dalam mendukung industri pasar modal khususnya di Sulawesi Tengah.
“Peran HIPMI sangat potensial dalam mendukung industri pasar modal. Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Banggai menempati posisi ke dua dari jumlah Single Investor Identification terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah, sehingga diharapkan masyarakat dapat semakin mengenal produk dan layanan keuangan di sektor pasar modal yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif instrumen investasi,” sebut Andri Arsasi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pemahaman yang baik serta bijak berinvestasi merupakan hal penting agar terhindar dari penawaran investasi illegal.
Putri Irnawati menjelaskan bahwa BEI saat ini terus aktif dalam melakukan edukasi di bidang pasar modal, terutama kepada para pengusaha sebagai alternatif permodalan selain dari Bank.
“Edukasi ini sangat penting bagi perusahaan yang akan memperoleh pendanaan di pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO). Banyak faktor yang harus diketahui perusahaan sebelum melakukan IPO,” jelas Putri.
Putri menambahkan bahwa beberapa diantaranya ialah menentukan momentum, menyiapkan waktu dan biaya, serta menyiapkan business plan agar investor yakin dengan saham yang ditawarkan.
Sementara Retno Susmianto mengatakan, kegiatan SPM diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan pemahaman pasar modal kepada kalangan pengusaha namun juga masyarakat luas sehingga dengan dimanfaatkannya produk dan layanan di sektor pasar modal, kesejahteraan masyarakat juga dapat meningkat.
Kegiatan ini tentunya juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa terdapat beragam produk dan layanan dengan biaya terjangkau serta inovasi sektor Pasar Modal kepada masyarakat luas sehingga stigma “Pasar Modal itu Mahal” dapat dihilangkan.**
Opini Anda