𝗣𝗢𝗦𝗢𝗟𝗜𝗡𝗘.𝗖𝗢𝗠- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengadakan rapat bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kemensetneg RI terkait rapat komite pengarah Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Sri mengatakan, ini bentuk komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional ini dibentuk pada akhir 2019 dan LDKPI bertugas mengelola dana abadi yang akan digunakan sebagai bantuan kepada negara-negara dunia yang membutuhkan,” sebut Menkeu Sri Mulyani lewat akun facebooknya, Selasa 28/03-23).
Menurutnya, sejak 2020 hingga 2022, nilai hibah yang disalurkan LDKPI terus meningkat. Tahun 2020 sebesar Rp 29,41 M; 2021 sebesar Rp 32,02 M; dan 2022 sebesar Rp 47,5 M. Negara penerima hibah juga terus bertambah, dengan komposisi penerima hibah terbesar adalah kawasan Asia (49%) dan Pasifik (36%).
Sebutnya, mayoritas hibah diberikan untuk bantuan kemanusiaan kepada Ukraina, Palestina, penanganan Covid-19 di asia dan pasifik, serta bencana alam di Afrika dengan total alokasi mencapai Rp 68 Miliar
“Sisanya, diberikan pula untuk pengadaan sektor pendidikan, peningkatan kapasitas dan pelatihan kesehatan, serta dukungan beasiswa,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, dengan karakteristik peristiwa bencana yang tidak dapat diprediksi, saya berharap pengelolaan dana di LDKPI ke depannya akan semakin fleksibel, namun tetap akuntabel. Dengan begitu, semoga kita bisa bergerak lebih cepat dan tanggap dalam memberikan bantuan.
Dari Rapat Komite Pengarah Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional. PL
Opini Anda