POSOLINE.COM – Salah satu penyebab terkendalanya proses pengolahan gabah (padi) untuk menjadi beras, adanya faktor cuaca yang tidak bersahabat. Seperti musim penghujan, petani akhirnya tidak dapat segera menjemur gabah yang dihasilkan, sehingga hal ini sangat merugikan para petani itu sendiri.
Namun saat ini, khususnya petani yang berada di wilayah kecamatan Poso Pesisir, kabupaten Poso, dapat mengatasi kendala cuaca saat mereka memanen hasil pertanianya, khusunya petani padi. Dimana berkat keberadaan mesin pengering gabah yang berada di penggilingan beras milkik Hi. Djamaluddin, para petani dapat langsung mengeringkan gabah yang di panenya pada mesin pengering tersebut.
Dikatakan Hi.Djamaludin, sejak beroperasi musim panen pertama, pada medio tahun 2019 lalu, mesin pengering padi yang dikelolanya telah melayani sebanyak 57 kali proses pengeringan padi milki petani sekitar.
Sementara untuk masa panen akhir tahun 2019, proses pengeringan gabah milik petani baru sekitar 4 kali. Hal ini karena curah hujan atau cuaca sangat baik bagi petani untuk melakukan proses penjemuran padi secara manual.
“Karena cuaca baik, petani lebih banyak melakukan proses penjemuran langsung dengan panas matahari. Kecuali curah hujan sangat tinggi maka alternative menggunakan mesin pengering gabah, sebagai upaya membantu petani untuk menyelamatkan hasil panenya” Terang Hi. Djamuluddin saat ditemui media ini, Kamis (05/12).
Diakui sosok yang akrab disapa Hi. djama ini, dari sisi kualitas gabah yang dijemur secara manual hasilnya memang lebih baik, ketimbang melalui mesin pengeringan. Selain itu, hasil jemuran secara manual hasil beras yang di produksi lebih banyak ketimbang yang dikeringkan melalui mesin.
“ Masing-masing proses, baik secara manual maupun proses mesin ada kelebihan dan juga kekuranganya,” urainya.
Kwalitas hasil padi yang dikeringkan kata Hi Djama memang agak sedikit rendah kwalitasnya di banding yang manual. Namun dari segi efisiensi waktu proses pengeringan malalui mesin lebih cepat. “terkait kwalitas beras, memang lebih baik yang dijemur secara manual. Tetapi beras hasil pengeringan melalui mesin juga sangat layak untuk di konsumsi. Hal ini hanya terkait pada kadar air saja yang sedikit berbeda,” terangnya.
Yang jelas kata Hi. Djama dirinya sanagt berterima kasih dengan upaya Bupati Poso melalui Dinas Pertanian yang konsen terhadap pengadaann mesin pengering padi yang ada di mesin penggilingan padi miliknya.
“Intinya mesin ini mampu menjawab berbagi kendala petani saat menghadapi cuaca yang tidak bersahabat paskah panen. Keberadaan mesin pengering gabah memudahkan petani mengelola hasil pertanianya serta dengan cepat mengelola hasil pertanian mereka” Pungkasnya. Bro
Opini Anda