MORUT– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kolonodale Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H yang diikuti oleh Kalapas Kolonodale, Pejabat Struktural, petugas warga binaan yang beragama Islam. Senin, (16/09).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan Di Aula Dr. Sahardjo Lapas Kolonodale. Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran dan saritilawah oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kolonodale.
Pada acara ini Kalapas Kolonodale Arifin Akhmad menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini selain sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini juga merupakan upaya dalam memfasilitasi hak-hak keagamaan warga binaan yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran spiritual, cinta Rasul yang berpengaruh secara positif terhadap aspek-aspek kehidupan pribadi.
“Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad di daerah Morowali Utara identik dengan adanya male telur, untuk itu kami menyediakan male telur agar para WBP dapat merasakan Maulid Nabi sama seperti ketika mereka berada diluar Lapas” ucap Kalapas Kolonodale dalam sambutannya.
Pada peringatan maulid Nabi ini Lapas Kolonodale mengundang Ustadz Mursalim, S. Pd.I Untuk memberikan tausiyah hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan “Dalam Al-Qur’an Allah SWT bersabda pada QS. Al-Nahl Ayat 36 yang artinya Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut. Hikmah pertama diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk mengajarkan kepada kita umat manusia tentang tata cara penyembahan kita kepada Allah SWT” ucap Ustadz Mursalim.
“Kemudian yang kedua bagaimana kita mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadis menyatakan “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad 2/381) dari hadis ini mengajarkan kita bagaimana kita mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW” lanjut beliau.
Menutup tausiyahnya beliau mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dan kualitas kecintaan kita terhadap baginda Muhammad SAW dengan mengikuti sunnah-sunnahnya.
Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermanayah Siregar mengatakan kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah tradisi besar yang dirayakan dengan penuh kemeriahan oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah tak terkecuali juga bagi para warga binaan. Berdasarkan UU No 22 tahun 2022 warga binaan berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bagian dari pada perayaan agama islam yang dilaksanakan oleh warga binaan Lapas Kolonodale.
“Rangkaian tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Lapas Kolonodale dirangkaiankan dengan berebut lima male yang telah disediakan panitia hal ini merupakan tradisi lokal masyarakat di Kolonodale, dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi penghibur bagi warga binaan, meskipun mereka berada didalam Lapas mereka tetap bisa merasakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat mereka masih berada dilingkungan masyarakat,” ucap Hermansyah Siregar.
Setelah beberapa rangkaian acara sambutan, kegiatan ini dilanjutkan dengan pengumuman dan pemberian hadiah kepada para juara lomba keagamaan yang diikuti oleh warga binaan lapas kolonodale. Acara ini juga dimeriahkan dengan persembahan band dari warga binaan yang menyanyikan lagu lagu religi.
Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H berlangsung khidmat, kegiatan diakhiri dengan berebut isi male telur yang terdiri dari telur ayam,buah,snack, kopi saset hingga uang pecahan yang menambah kesan penuh suka cita. Kegiatan berlangsung lancar, aman dan kondusif.**
Opini Anda