POSOLINE.COM- Forum Konsultasi Publik rancangan awal, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Poso Tahun 2021-2026 yang dilaksanakan di Aula kantor Bapelitbangda Kabupaten Poso, Senin 16/03/2021.
Bupati Poso, dr. Verna G.M Inkiriwang menyebutkan ada tiga wilayah kecamatan masing masing, Kecamatan Lore Timur, Lore Selatan, dan kecamatan Lore Barat masih berstatus sangat tertinggal.
โBerdasarkan peringkat dan status indeks desa membangun tahun 2020 yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ternyata masih terdapat 3 kecamatan di Kabupaten Poso yang masuk dalam kategori tertinggal,” ungkap Bupati Poso, Verna Inkiriwang dalam sambutannya.
Selain itu 3 wilayah kecamatan yang masuk dalam kategori tertinggal dengan status sangat tertinggal, ternyata di Kabupaten Poso kata Bupati Verna, masih terdapat 23 desa tertinggal dan 5 desa dengan status sangat tertinggal
Mantan Anggota DPR- RI merinci, berdasarkan data yang release Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan Kabupaten Poso masih sebesar 15,65 persen atau berada pada posisi ke 4 dari 13 kabupaten/kota se- Sulawesi Tengah.
โHal inilah salah satu permasalahan yang harus kita selesaikan dan membutuhkan komitmen kita bersama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” urainya.
Lebih jauh kata Bupati Verna, salah-satu Poin dari 7 Poin yang tertuang dalam visi misi yang ingin dicapai pada masa pemerintahannya saat ini adalah, mewujudkan pengelolaan sumber daya alam unggulan daerah berbasis kawasan, melalui tata kelola desa yang akuntabel, transparan, inovatif, produktif, menuju desa dengan program unggulan membangun dari desa.
โVisi Misi masih sangat makro dan belum operasional, sehingga harus diturunkan atau dijabarkan lebih lanjut kedalam tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, sampai dengan program prioritas. Hal ini tentu bukan pekerjaan mudah. Perlu sinergi, kolaborasi, diskusi, serta proses proses panjang yang harus dilalui, termasuk agenda hari ini, yaitu, konsultasi public rancangan awal RPJMD,” dirinya menjelaskan.
Pada kesempatan itu juga, Verna juga meminta agar seluruh organisasi perangkat daerah agar mampu menjabarkan visi dan misi Kabupaten Poso dengan sebaik-baiknya.
Terutama cara menyusun sasaran perangkat daerah, program prioritas beserta indikator kinerjanya yang terukur dan tersedia datanya yang relevan dan terkait langsung dengan pencapaian visi misi, serta dalam rangka penyelesaian permasalahan daerah. Adanya perubahan paradigma pembangunan, dari money follow function menjadi money follow program prioritas benar-benar dilakukan.
“Jangan sampai program kegiatan yang direncanakan tidak berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan.Rasionalisasi program kegiatan yang secara nomenklatur tidak jelas dan tidak memiliki nilai manfaat bagi rakyat untuk benar-benar dilakukan,” kata Verna menjelaskan.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Poso Semuel Munda, SE, Para Ketua Fraksi dan Anggota DPRD Kabupaten Poso, Ketua TP. PKK Kabupaten Poso, Nur Afni Rohaniah Mangun Baretha, Pimpinan perguruan tinggi Se-Kabupaten Poso, Tim Ahli Universitas Tadulako Palu, Pimpinan Perbankan dan pelaku usaha, Para Kepala OPD Jajaran Pemda Poso, Tokoh Agama, Masyarakat, Adat, Perempuan, Pemuda, LSM serta tamu undangan lainnya. SON
Opini Anda