POSOLINE.COM- Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN), selama tahun 2019 dirangkum sebagai catatan dan evaluasi atas pengukapan kasus tindak pidana narkotika.
Dalam perss conference Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Poso, terkait prestasi atas kinerja di tahun 2019, disampaikan oleh Kepala BNNK Poso, AKBP Sahidi.
Bersama jajaranya, Kasubag Umum Hilman Maku, Kasi Brantas AKP Alfian Komaling serta Kasi Rehabilitasi BNNK Poso, Christian Gaibu menyampaika laporan akhir tahun.
Dijelaskan Sahidi secara rinci sejumlah seksi program yang telah dijalani. Untuk seksi pemberantasan selama tahun 2019 berhasil mengungkap 12 kasus tindak pidana narkotika.
Dengan rincian 8 kasus ditangani BNN Poso dengan jumlah babuk narkoba sebesar 26,5838 gram. Satu kasus di limpahkan BNN Provinsi Sulteng dengan babuk 2798440 gram, dan 3 kasus dilimpahkan ke Polres Poso.
Kata Sahidi jika dibandingkan dengan 2018, BNN Poso hanya mengungkap empat kasus dengan jumlah babuk 67 gram.
“Penyalahgunaan narkoba khusunya tindak pindana di tahun 2019 mengalami peningkatan sejumlah 8 kasus baik mengalami peningkatan secra kualitas maupun kwantitas,” ungkap Sahidi.
Selain itu seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) selama tahun 2019 telah melakukan sosialiasi bahaya narkotika sebanyak 24 kali diseluruh wilayah Poso dengan sasaran lingkungan pendidikan, lingkungan pemerintah, lingkungan pemerintah, lingkungan swasta dan masyarakat.
Dari hasil sosialisasi itu sebanyak 948 orang mendapatkan informasi bahaya narkoba, hal itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018 hanya 535 orang yang telah mendapatkan sosialiasi narkoba.
BNN Poso di tahun 2019 juga melakukan tes urine upaya pencegahan dini, Pemda Poso 250 orang di tes uriene, Batalyon 714/SM sebanyak 150 orang, dilingkungan BUMN 150 orang serta kalangan masyarakat 250 orang.
Kegiatan P2M juga kegiatan non dipa yang tanpa didanai anggaran dipa, seperti undangan dari instansi seperti sekolah dan perguruan tinggi untuk sosialisasi bahaya narkotika.
Sahidi menambahkan, bahwa capaian yang telah dilakukan seksi rehabilitasi tahun 2019 dari target lima korban yang terselesaikan ada dua korban penderita penyalahgunaan narkoba. Ditambah yang menjalani rawat jalan di Puskesmas, dari target 12 penderita tereleasisasi 19 penderita.
BNN Poso juga sudah disiapkan klinik mengatasi pengguna narkoba, dengan tenaga dokter dan perawat yang khusus menangani perkara narkotika.
Diklinik BNNK Poso tahun 2019 ada 47 pengguna yang dirawat dari target 35 pasien.
Sementara untuk assessment terpadu pengguna narkoba berdasarkan tangakapan Polres Poso untuk dilakukan asessment dari target 8 pengguna pada tahun 2018 lalu, naik jadi 9 asessmen ditahun 2019.
“BNN Poso kita lihat sudah berjalan sesuai harapan. Ke depan kegiatan dapat respon positif masyarakat,” pungkasnya. RD.
Editor : Simson Towengke
Opini Anda