MORUT – Sarana Asimilasi dan Edukasi Air Minum Dalam Kemasan (SAE AMDK) Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Kolonodale merupakan suatu gagasan inovasi sebagai tempat pelaksanaan program pembinaan dan pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) khususnya dalam bidang industri Air Minum Dalam Kemasan.
Untuk menjamin kualitas mutu produk SAE AMDK Lapas Kolonodale terdapat tahapan yang harus dilalui salah satunya yaitu sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga dapat dipastikan kualitas SAE AMDK Lapas Kolonodale telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan secara nasional (SNI) maupun internasional International Organization for Standardization (ISO).
Pada senin, 30 September 2024 Lapas Kolonodale menerima kunjungan tim auditor dari Lembaga Sertifikasi Produk Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim Makassar (LSPro BBIHPMM Makassar).
Kalapas Kolonodale, Arifin Akhmad dalam kegiatan seremonial pembukaan proses sertifikasi mengatakan bahwa SAE AMDK Lapas Kolonodale ini merupakan SAE AMDK pertama di Indonesia, SAE AMDK ini merupakan Sarana Asimilasi dan Edukasi yang bergerak dibidang industri, untuk itu diperlukan tahapan-tahapan pengujian mutu melalui sertifikasi yang dapat menjamin standar mutu produk sehingga dapat dipasarkan kepada masyarakat.
“SAE AMDK Lapas Kolonodale ini merupakan inovasi terbaru kami dalam meningkatkan program pembinaan WBP, karena ini berbasis industri maka kami siap mengikuti dan memenuhi regulasi yang ada salah satunya sertifikasi SNI,” ucap Arifin Akhmad.
Dalam kesempatan ini beliau juga memperkenalkan merek dagang dari SAE AMDK Lapas Kolonodale yaitu Moiko Water, yang mana Moiko berarti bagus yang diambil dari bahasa suku Mori sebagai bagian dari kearifan lokal, sedangkan water itu sendiri air jadi secara keseluruhan Moiko Water berarti Air Bagus.
Ketua tim audit LSPro BBIHPMM Makassar, Hardianzah Rahmat pada kesempatan ini memberikan apresiasi kepada jajaran Lapas Kolonodale dengan inovasi SAE AMDK yang dibuat, beliau menjelaskan kedatangannya bersama tim dalam rangka sertifikasi SNI kali ini akan melaksanakan audit terkait pelaksanaan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang harus sesuai dengan pedoman SNI 3553:2015 dan SNI ISO 9001:2015.
Pelaksanaan audit SAE AMDK dilaksanakan mulai dari ruang administrasi, ruang produksi, ruang Water Treatment Plant (WTP), ruang penyimpanan air baku, ruang bahan penolong hingga gudang produk jadi dan produk siap jual.
Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansya Siregar menyikapi hal ini memberikan apresiasi dan dukungannya kepada jajaranya di Lapas Kolonodale yang kiembali melakukan inovasi dalam meningkatkan pemberdayaan dan program pembinaan bagi WBP.
“SAE AMDK Lapas Kolonodale yang berbasis industri ini merupakan suatu terobosan terbaik yang mana menjadi SAE AMDK pertama di Indonesia, hal ini patut kita paresiasi dan kita dukung penuh. Selain itu melalui SAE AMDK ini telah terjalin sebuah sinergitas yang baik antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian Perindustrian dengan proses sertifikasi SNI yang dilakukan,” ucap Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar.
Usai mengikuti sertifikasi SNI ini SAE AMDK Lapas Kolonodale selanjutnya akan mengikuti proses audit oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelum nantinya akan melakukan proses pemasaran kepada masyarakat.*”
Opini Anda