POSOline- Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk langkah promosi terhadap obyek-obyek wisata menarik yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Poso.
“Keadaan serta obyek-obyek wisata yang ada di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah saat ini tengah menjadi perhatian serius dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten” ucap Norma saat membacakan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dalam pembukaan Festival Etnik Air Terjun Saloupa( Selasa, 0207/19).
Sementara itu Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu mengatakan festival ini diprakarsai oleh masyarakat lokal pemerhati seni dan budaya ini merupakan kegiatan yang baru pertama kalinya digelar di Air Terjun Saluopa sebagai bentuk respon masyarakat terhadap laju perkembangan zaman untuk mengimbangi budaya-budaya asing yang terbawa oleh teknologi modern.
Selaku Pemerintah Daerah, Bupati Darmin mengapresiasi kepada seluruh pemerhati pariwisata terlebih khusus komunitas budaya Pamona yang telah menginisiasi terselenggaranya festival ini. “Langkah kecil yang membawa pada perubahan besar, disadari atau tidak, perubahan terjadi justru karena dimulai dengan awal yang baik, kecil dan sederhana, namun memiliki nilai manfaat yang tinggi baik bagi pengembangan budaya lokal yang berimplikasi pada kemajuan dunia kepariwisataan di Kabupaten Poso” ucap Bupati Darmin menutup sambutannya.
Lain halnya dengan Kin Sau Salua, S.Th sebagai Ketua Panitia pelaksana menuturkan bahwa laju perkembangan teknologi yang membawa dampak negative dan positif terhadap kehidupan anak daerah bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa gagasan kegiatan ini muncul karena keprihatinan masyarakat lokal terhadap generasi milenial agar lebih mengenal budaya dan etika hidup sebagai warisan leluhur daerah.
Selaku Pemerhati budaya dan Seni, Ia mengapresiasi respon Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi yang memperhatikan pembangunan di Kabupaten Poso terutama dalam membangun dan menata kembali obyek-obyek wisata, budaya, adat-istiadat yang mulai terkikis dengan peradaban teknologi.
Semua kegiatan dalam festival ini nantinya akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berbasis pada seni, kreativitas kerajinan tangan, tari, bahasa serta ragam busana yang bercorak tanah Sintuwu Maroso. Kegiatan antara lain seperti lomba tari torompio, dero asli, musik karambangan, enggran (moloko), moganci (gasing) vocal group, menyanyi solo, olahraga lari marathon putra-putri dan dayung perahu.
Kegiatan yang akan berlangsung selama 5 hari dipusatkan di lokasi Air Terjun Saloupa, rencananya ditutup pada Sabtu 6 Juli 2019 ini diikuti oleh partisipan dari setiap desa yang ada di Kabupaten Poso serta perutusan sekolah dimulai dari tingkat SD hingga SMA.
Adapun output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni masyarakat Kabupaten Poso pada umumnya dan masyarakat setempat pada khususnya dapat berpartisipasi dalam membantu Pemkab membangun pariwisata di daerah serta turut menjaga dan melestarikan objek wisata tersebut.*
Opini Anda