𝐏𝐀𝐋𝐔- Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sulteng belum bisa berbuat banyak terkait seribuan ternak babi mengalami kematian akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi di Kabupaten Poso dan Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
DiberitakanTribunpalu.com, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas Perkebunan dan Peternakan (DPP) Sulteng, Dandy Alfita mengkonfirmasi temuan flu babi pada kedua Kabupaten tersebut.
“Kalau kasus babi di Morowali dan Poso itu sudah ada hasil ujinya yaitu ASF atau flu babi, flu babi ini disebabkan oleh virus. Jadi memang kalau virus cara kerjanya kalau satu ternak sudah terpapar maka pasti menyebar ke semuanya,” jelas Dandy Alfita pada Senin (22/5/2023).
African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai pendarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi.
Dandy Alfita memaparkan untuk mengatasi ASF tersebut, pihak DPP Sulteng belum mempunyai vaksin sehingga masih dilakukan pencegahan berupa pengendalian lalu lintas ternak serta pemberian disinfektan.
“Namun sayangnya di kita itu vaksin belum ada, jadi kami mengendalikan lalu lintas ternak yang masuk kedalam suatu wilayah. Kami melakukan pencegahan bagi daerah-daerah yang masih sehat belum tercemar. Selain itu kami juga melakukan disinfektan,” papar Dandy Alfita.
Dandy Alfita menyarankan para pertenak babi untuk memberikan pakan yang bernutrisi. Babi peliharaan (domestik) adalah hewan yang paling peka terhadap penyakit ASF. (*)
Opini Anda