POSOLINE.COM- Puluhan ekor induk Sidat atau Sogili jenis Anguilla Marmorata dilepas secara liar di muara Sungai Poso, oleh PT. Poso Energy merupakan bentuk program pelestarian ikan khas di Danau Poso.
Pelepasan induk sidat di muara tersebut, disambut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, Bupati Darmin Agustinus Sigilipu melalui Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Yusak Mentara sangat mendukung untuk siklus hidup dan perkembangbiakan ikan sidat.
Menurutnya, Karena perairan sungai sebagai jalur ruaya sidat mulai dari glass eel hingga dewasa yang bermuara terhubung dengan perairan Teluk Tomini, sebagian besar berada di sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Poso
Satu lagi yang perlu disyukuri kata Yusak, atas kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk tidak memperjual belikan benih ikan sidat tersebut keluar negeri. Dalam upaya pelestarian dan pengendalian pemanfaatan ikan sidat, sudah ditetapkan Peraturan Bupati (Perbup) Poso tentang Pengelolaan Ikan sidat.
Bahkan dalam hal ini, KKP mendorong berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha perikanan untuk mengembangkan budi daya ikan sidat tersebut, mengingat potensi di pasaran global sangat tinggi.
Sementara dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy, Agus Syamsi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program kepedulian lingkungan untuk pelestarian Ikan Sidat jenis Anguilla Marmorata yang menjadi khas dari sungai Poso.
“Induk ikan sidat yang kami lepasliarkan di sungai Poso ini sebanyak 25 ekor dengan berat keseluruhan 120 kilogram dan panjang rata rata 1 meter lebih berdiameter 12 sampai 15 cm atau lingkar badan 30 sampai 35,”jelasnya.
Dikatakannya, dalam melakukan restocking Ikan Sidat ini, pihaknya berharap agar nantinya ikan ikan ini akan bertelur dan menghasilkan bibit bibit glass eel yang akan kembali lagi ke sungai.
Hal ini juga dikatakan, Konsultan Pengembangan Budi Daya Ikan Sidat, Dr. Samliok Ndobe, kegiatan ini juga merupakan langkah antisipasi untuk menghindari kepunahan jenis Sidat Anguilla Marmorata yang ada di Poso agar tetap lestari.
“Salah satu upaya konservasinya ya seperti ini. Karena kita tahu bersama bahwa secara biologis ikan ini kalau sudah dewasa, akan menuju kelaut untuk bertelur atau memijah,” jelasnya.
Untuk proses penagkapan induk-induk Sidat ini sangatlah mudah. Yakni, dengan cara memasang perangkap khusus Sidat di Outlet danau. Tentunya ikan-ikan yang masuk dalam perangkap itulah yang akan menuju ke laut untuk memijah.
Menurutnya, lebih cepat berkembang ikan sidat mulai dari glass eel hingga dewasa dari bermuara yang terhubung dengan perairan Teluk Tomini. “Sehingga ikan ikan itulah yang kami pindahkan kesini untuk mempersingkat perjalanan ikan untuk berkembang yang berada di danau menuju ke laut,” jelasnya. SON
Opini Anda