MORUT – Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi kembali mencatat terobosan pembangunan di daerahnya.
Program perkebunan sawit pola plasma mandiri yang merupakan ide orisinil Bupati Delis bekerja sama dengan PT. CAS, akhirnya direalisasikan, yang ditandai dengan penanaman perdana bibit sawit di lahan milik masyarakat di Desa Boba, Sabtu. (2/2)
“Perkebunan sawit pola plasma mandiri ini merupakan yang pertama di Sulawesi Tengah, bahkan mungkin di Sulawesi,” ujar Bupati Delis yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang.
Dalam program ini, pihak perkebunan inti PT.CAS akan membantu bibit sawit untuk ditanam di lahan milik masyarakat dan akan dikembalikan harganya kepada perusahaan dari hasil penjualan buah nantinya ke perusahaan.
“Kita sangat bersyukur bahwa PT.CAS bersedia bekerja sama dalam program pengembangan sawit pola plasma mandiri ini. Banyak perusahaan yang tidak mau sebab risikonya besar, terutama bila masyarakat tidak merawat kebunnya dengan baik,” ujar Delis.
Bila pola ini berhasil, maka setiap warga yang punya lahan pribadi satu hektare saja, bisa mempunyai pendapatan sekitar Rp 2,5 juta/bulan dengan kondisi harga sawit saat ini.
Delis menyebut bahwa sawit merupakan tanaman masa depan bagi masyarakat karena kebutuhan minyak sawit akan semakin tinggi, baik untuk minyak goreng maupun biosolar.
Sementara itu pihak General Manager PT. CAS Khairul Syam mengaku mengalami hambatan dalam pengembangan sawit di Mamosalato karena dari potensi areal 10.500 ha yang mereka harapkan, baru 2.000an hektare yang bisa dimanfaatkan selama 3 tahun beroperasi.
Ini karena banyak lahan yang dikuasai warga serta terkena hutan mangrove dan kawasan konservasi. MCDD
Opini Anda