MORUT – Para guru di Kabupaten Morowali Utara (Morut) baru saja selesai mengikuti kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan ke-9 Morowali Utara.
Keikutsertaan 24 guru mengikuti Program pendidikan khusus tingkat nasional ini berlangsung selama tujuh bulan lebih dibawah naungan Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan PPGP angkatan ke-9 di Morut secara resmi ditutup oleh Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Sabtu (27/4/2024).
Sesuai kurikulum nasional, guru penggerak dipersiapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh-kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi di dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Bupati Delis mengharapkan agar ke-24 guru penggerak ini menjadi motivator dan inspirator untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah ini.
“Kita berharap para Guru Penggerak ini bisa menjadi motivator bagi sesama guru dan murid, bahkan untuk peningkatan kualitas SDM secara keseluruhan,” ujar Bupati.
Secara tegas Bupati Delis mengatakan sejak awal memimpin Morut ia sangat concern terhadap peningkatan SDM. Dan itu basicnya di guru.
“Harapan besar saya ada pada guru, pengawas, para kepala sekolah. Jadilah motivator pembelajaran,” harapnya.
Karena begitu pentingnya kehadiran guru penggerak, Bupati Delis mengharapkan agar para guru yang lain juga bisa ikut program pendidikan guru penggerak ini.
Ia bahkan menjamin jika biaya pendidikan guru penggerak yang selama ini ditanggung negara melalui APBN, bisa saja dianggarkan melalui APBD Morut.
“Kalau program pendidikan ini bisa mandiri, maka kita alokasikan sendiri di APBD Morut,” jelasnya.
Seusai menutup secara resmi kegiatan PPGP tersebut, Bupati Delis didampingi Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Ridwan Dg. Malureng, meninjau stand festival panen hasil belajar yang dipersembahkan para peserta program PGP tersebut.
Berbagai kreasi dan inovasi ditampilkan dalam festival itu, baik terkait sektor pendidikan maupun karya lainnya.
Ke-24 guru yang mengikuti program guru penggerak itu masing-masing guru SD 5 orang, guru SMP 17 orang dan guru SMA/SMKN 2 orang. (Ale/Ryo)
Sumb: MCDD
Opini Anda