π£π’π¦π’πππ‘π.ππ’π - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso di bawah kepempimpinan Bupati dr. Verna Inkiriwang dan Wakil Bupati M. Yasin Mangun, S.Sos terus berkomitmen untuk memajukan dan mensejahterakan seluruh masyarakat di bumi Sintuwu Maroso.
Sejak awal kepemimpinannya yang mengusung tagline βMembangun Bersama – Sejahterah Bersama dan Poso Tangguhβ terus dikumandangkan bahkan secara berkelanjutan dijalankan dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Poso, pemerintah Desa, pihak swasta, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bekerja dalam mendukung pencapaian Visi Misi pembanguan daerah yaitu βMewujudkan Kabupaten Poso Yang Maju, Tangguh dan Terdepan di Sulawesi Tengahβ.
Bapelitbangda Kabupaten Poso selaku leading sektor perencanaan pembangunan daerah telah merilis capaian kinerja Makro penyelenggaraan Pemerintah Daerah tahun 2021. Disampaikan oleh Kepala Bapelitbangda Kabupaten Poso Dr. Drs. Jhon Yus Madoli, M.Si, Senin (27/06/2022) bahwa sejak kepemimpinan Bupati Poso dr. Verna G.M Inkiriwang walaupun saat itu Kabupaten Poso berada dalam kondisi pandemik covid-19 yang juga melanda seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia, namun Kabupaten Poso terus menunjukan tren peningkatan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Capaian kinerja makro merupakan kinerja yang menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah secara umum. Capaian tersebut dihasilkan dari beberapa program di bawah kepemimpinannya. Capaian kinerja tersebut antara lain :
Pertama : Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Poso, pada tahun 2021 kembali berada pada tren positif dengan mengalami peningkatan sebesar 8,8 persen, dimana pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi daerah mengalami kontraksi negatif sebesar minus 3,94 persen dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 4,86 persen. hal ini dipengaruhi oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan laju pertumbuhannya atas dasar harga konstan, beberapa faktor tersebut seperti investasi, sumber daya manusia, perkembangan teknologi, geliat aktivitas pasar atau jual beli yang lancar, serta situasi dan kondisi keamanan yang kondusif;
Kedua : Dibandingkan PDRB Perkapita Atas Harga Dasar Berlaku (Dalam Ribuan Rupiah), pada tahun 2020 yang berada pada angka 37.757, PDRB Perkapita tahun 2021 mengalami peningkatan berada pada angka 39.993 atau naik sebesar 5,92 persen. Hal ini menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk, serta potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang ada di Kabupaten Poso.
Ketiga : Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Poso, meningkat sebesar 0,17 persen. dimana pada tahun 2020 berada pada angka 71,28 persen dan pada tahun 2021 berada pada angka 71,45 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh tiga dimensi dasar yaitu Pendidikan, Kesehatan, pengetahuan, dan pengeluaran per kapita masyarakat yang terus membaik di Kabupaten Poso;
Keempat : Angka usia harapan hidup, di Kabupaten Poso pada tahun 2020 yaitu berada pada angka 71,18 dan pada tahun 2021 terjadi peningkatan yaitu berada pada angka 71,19 atau naik 0,01 persen. capaian tersebut merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tengah. Beberapa faktor yanng mempengaruhi capaian tersebut di Kabupaten poso antara lain yaitu, akses layanan kesehatan masyarakat yang baik dan terjangkau, tingkat pendidikan masyarakat yang terus meningkat serta tingkat pendapatan masyarakat yang juga terus meningkat.
Kelima : Indeks Desa Membangun, pada tahun 2020 berada pada angka 0,6356, capaian pada tahun 2021 berada pada angka 0,6487 atau mengalami peningkatan sebesar 2,06 persen. hal tersebut dibentuk oleh tiga indeks utama yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan.
Berdasarkan data rilis dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, tanggal 31 Mei 2022, selama kurun waktu tiga tahun terakhir menggambarkan bahwa status desa sangat tertinggal di Kabupaten Poso pada tahun 2020 sebanyak 5 desa, pada tahun 2021 dan 2022 0 (nol) atau tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal. Sedangkan untuk status desa tertinggal pada tahun 2020 sebanyak 22 desa, tahun 2021 sebanyak 21 desa dan pada tahun 2022 hanya terdapat 9 desa. Untuk status desa berkembang pada tahun 2020 sebanyak 101, tahun 2021 sebanyak 100 desa dan pada tahun 2022 sebanyak 103 desa. Untuk status desa maju tahun 2020 sebanyak 14 desa, tahun 2021 sebanyak 21 desa dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 29 desa. Untuk status desa mandiri di Kabupaten pada tahun 2022 sudah terdapat 1 desa Mandiri.
Dari beberapa ulasan data capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang telah disampaikan, jelas memberikan gambaran bahwa Bupati Poso bersama jajarannya terus bekerja keras, memberikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dengan mengedepankan prinsip profesional, transparan dan akuntabel.
Diskominfosandi Poso
Opini Anda