POSOLINE.COM – Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Poso, Rama Tandawuya menjelaskan, aktifitas jual beli di Pasar Poso tetap berjalan seperti biasa.
Pernyataan Kadis Rama Tandawuya itu, sekaligus menepis isu yang berkembang dimasyarakat luas, terkait ada penutupan pasar.
“Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso, belum pernah mengeluarkan edaran atau instruksi penutupan pasar,” jelas Rama Tandawuya, saat dihubungi, Kamis 09/04-2020.
Dirinya mengajak kepada masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran corona virus di wilayah Kabupaten Poso.
Sementara informasi beredarnya di masyarakat soal adanya penutupan aktifitas Pasar Tradisional Bersih Sintuwu Maroso (PTBSM) di Kabupaten Poso, adalah berita bohong atau Hoax.
Hal itu juga ditegaskan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) pasar Poso, Moh.Rizal Badruddin.
“Insya Allah pasar di Poso tidak akan ditutup. Belum ada petunjuk dari pimpinan untuk ditutup. Tadi saya habis berkoordinasi dengan pak Kadis Kumperindag Poso bahwa itu hanya informasi orang-orang yang
tidak bertanggung jawab yang merugikan masyarakat,” ucapnya saat dihubungi sejumlah wartawan melalui posko liputan covid-19, Kamis 9 April 2020.
Kata Rizal, bahkan dengan adanya informasi hoax itu, tokoh-tokoh yang berada di pasar berencana akan menutup aktifitasnya.
“Informasi-informasi ini sudah beredar sejak kemarin, makannya anggapan orang pasar akan ditutup,” katanya.
Menurut Rizal, jika informasi hoax pasar Poso akan ditutup terkait beredarnya pemberitahuan dari sumber yang belum jelas kemasyarakat yang diminta tidak keluar rumah selama tiga hari.
“Kami dari pihak UPT bersama Dinas Kumperindag Poso diperintahkan oleh pak Kadis Kumperindag Rama Tandawuya sudah menghimbau ke masyarakat para pedagang dengan pengeras suara, dihimbau belum
ada informasi maupun petunjuk untuk menutup pasar tradisional,” tegasnya.
Rizal menambahkan, terkait pencegahan virus corona, pihak UPT Poso ermemerintahkan para pedagang untuk menerapkan penggunaan kaus tangan hingga masker saat melayani pembeli sebagai upaya memutus mata rantai pandemi corona. SON/RD
Opini Anda